Selama 2024, Hutama Karya 1.042 Km Jalan Tol Trans Sumatera dan Inovasi Digital, Wujudkan Asta Cita

1.042 KM Jalan Tol Trans Sumateran dan Inovasi Digital
Sumber :
  • Dok Hutama Karya

Bandar Lampung, Lampung – Menutup tahun 2024, PT Hutama Karya (Persero) berhasil mencatatkan sejumlah capaian strategis yang signifikan dalam sektor infrastruktur. 

Polres Pesawaran Kasus C3 2024 Naik Segnifikan, Satnarkoba Selamatkan Ribuan Jiwa Dari Narkoba

 

Capaian tersebut bertepatan dengan terwujudnya poin ketiga dari Asta Cita, yakni melanjutkan pengembangan infrastruktur sebagai prioritas utama.

Kaleidoskop Harkamtibmas Tahun 2024, Polres Lampung Selatan Catat Penurunan Kasus Konvensional

 

Salah satu pencapaian terbesar tahun ini adalah bertambahnya panjang Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), yang kini telah menghubungkan 8 provinsi, membuka akses menuju kawasan ekonomi strategis dan meningkatkan konektivitas antar wilayah. 

Tinjau Tol Binjai-Langsa, Wapres Gibran Rakabuming Optimis Percepat Konektivitas dan Ekonomi di Sumut

 

Hingga akhir tahun 2024, Hutama Karya telah berhasil menyelesaikan 83,9 km tol, sehingga total panjang JTTS yang dibangun menjadi 1.042 km. 

 

Pencapaian ini sekaligus menandai satu dekade penugasan pembangunan JTTS yang diberikan oleh Pemerintah melalui Perpres Nomor 100 Tahun 2014, yang diperbarui pada 2024.

 

Kontrak Baru dan Proyek Strategis

Direktur Utama PT Hutama Karya, Budi Harto, menyampaikan bahwa perusahaan berhasil mencapai kinerja luar biasa dengan total nilai kontrak sebesar Rp34,84 triliun pada Desember 2024. 

 

Angka ini melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp28,91 triliun dan mencatatkan kenaikan 17% dibandingkan tahun sebelumnya. 

 

Sebagian besar kontrak baru yang diperoleh berasal dari sektor jalan dan jembatan, yang menyumbang 84,39% dari total kontrak.

 

"Pencapaian ini berkat komitmen kami untuk terus mengembangkan infrastruktur berkualitas, yang tidak hanya mempercepat mobilitas, tetapi juga meningkatkan perekonomian daerah dan nasional," ujar Budi.

 

Di antaranya, beberapa kontrak strategis yang diperoleh Hutama Karya pada tahun 2024 adalah proyek Pembangunan Budidaya Udang Terintegrasi senilai Rp7,11 triliun dengan skema Kerja Sama Operasi (KSO), serta proyek pembangunan Jalan Tol Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena melalui konsorsium Hutama Karya dan HKI dengan biaya investasi Rp3,3 triliun.

 

Selain itu, Hutama Karya juga sukses meraih proyek-proyek besar lainnya, termasuk Pembangunan Flyover Panorama I di Sumatra Barat dan sejumlah proyek infrastruktur besar di berbagai daerah.

 

Proyek Infrastruktur yang Selesai dan Beroperasi

Tahun 2024 juga mencatatkan penyelesaian sejumlah proyek infrastruktur penting yang telah beroperasi, antara lain pembangunan Universitas Malikussaleh di Aceh, RSIA Sardjito di Yogyakarta, serta sejumlah fasilitas rumah sakit dan gedung lainnya di Bali. 

 

Proyek-proyek besar di sektor sumber daya air dan ketahanan energi juga berhasil dituntaskan, seperti Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kobema di Bengkulu, serta PLTGU Muara Tawar dan Tambak Lorok.

 

Peningkatan Lalu Lintas Harian di Jalan Tol

Selain pembangunan baru, Hutama Karya juga mencatatkan kinerja luar biasa pada ruas-ruas tol yang telah beroperasi. Di wilayah Sumatra, Jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka) mencatatkan Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) sebesar 9.297 kendaraan per hari, meningkat 5,27% dibandingkan tahun sebelumnya. 

 

Sementara itu, di Pulau Jawa, Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Selatan (JORR-S) mencatatkan LHR sebesar 145.053 kendaraan per hari, meningkat 8,72%.

 

Inovasi dan Teknologi Digital

Hutama Karya tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, namun juga pada inovasi teknologi untuk mendukung kualitas dan efisiensi operasional. 

 

Salah satu inovasi terbesarnya adalah peluncuran platform digital “HK SHIELD” untuk pengelolaan aspek Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (QHSSE) secara real-time. 

 

Sistem ini memungkinkan pengawasan yang lebih efektif dan hasil kerja yang lebih berkualitas, sekaligus mendukung program dekarbonisasi dan keberlanjutan lingkungan.

 

Perusahaan juga semakin mengedepankan teknologi digital dalam konstruksi dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan data geospasial untuk pemeliharaan jalan tol secara lebih efisien. 

 

Inovasi ini membawa Hutama Karya meraih berbagai penghargaan bergengsi, seperti BIM 5D Multi-Project Software Utilization Award dan Grand Winner Better World Builder of the Year Award di ASEAN Innovation Awards 2024.

 

Penghargaan dan Apresiasi

Kinerja luar biasa Hutama Karya tidak luput dari perhatian Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Beliau mengapresiasi kontribusi Hutama Karya dalam mendukung pembangunan infrastruktur, terutama dalam mewujudkan konektivitas antar daerah melalui proyek JTTS.

 

"Hutama Karya telah berhasil membawa perubahan signifikan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, tidak hanya dari sisi pembangunan fisik, tetapi juga dari sisi efisiensi dan teknologi yang mendukung kelancaran operasional," ujar Erick Thohir.

 

Sebagai tambahan, pada tahun 2024, Hutama Karya juga tercatat sebagai salah satu BUMN dengan aset terbesar, yakni Rp169,7 triliun, yang menempatkannya di antara 10 besar BUMN teratas di Indonesia.(*)