Waspada! Penipuan Berkedok Petugas Pajak Marak di Lampung, Jangan Tertipu!

Ilustrasi penipuan.
Sumber :
  • Istimewa

Bandar Lampung, LampungMasyarakat Lampung diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan baru yang mengatasnamakan petugas pajak. Pelaku dengan licik memanfaatkan data pribadi korban untuk melancarkan aksinya dan meraup keuntungan.

Meski Positif, Pengunjung Terjaring Razia di Lampung Dipulangkan?

 

Modus operandi para penipu ini cukup terorganisir. Mereka biasanya menghubungi calon korban melalui telepon atau pesan singkat, mengaku sebagai petugas pajak, dan menyampaikan informasi bahwa korban memiliki tunggakan pajak atau kelebihan pembayaran pajak yang harus diurus.

Penipuan Berkedok Pajak: Warga Lampung Resah Data Pribadi 'Bocor'

 

Untuk meyakinkan korban, pelaku seringkali menyebutkan data pribadi korban secara detail, seperti nomor pokok wajib pajak (NPWP), nomor induk kependudukan (NIK), dan alamat

Teror Gajah Liar di Lampung, Puluhan Rumah Rusak dan Tanaman Warga Jadi Korban

 

Korban yang terkecoh kemudian diminta untuk memberikan data pribadi lainnya atau bahkan melakukan transfer uang.

 

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan waspada saat menerima telepon dari orang tidak dikenal.

 

"Jangan mudah memberikan informasi pribadi yang bisa membahayakan dan dipakai oleh orang yang tidak bertanggung jawab," kata Kombes Pol Umi Fadilah, Senin (17/11/2024).

 

Kombes Umi Fadilah mengungkapkan Polda Lampung menampung semua pengaduan masyarakat atas dugaan penipuan ini. Pihaknya masih melakukan penelusuran terkait penipuan tersebut.

 

"Masih kita telusuri. Informasi yang ada dari masyarakat sedang kita kumpulkan," ungkap Kombes Umi Fadilah.

 

Upaya penipuan ini dialami oleh Veri, warga Kecamatan Kemiling pada Sabtu (16/11/2024) sore. Pengusaha ini tersebut mulanya dihubungi oleh nomor tidak dikenal melalui pesan WhatsApp.

 

Veri mengatakan pelaku yang menghubunginya itu seorang pria dan mengaku petugas DJP. Saat ditelepon, Veri sempat melihat foto profil pelaku yang menggunakan logo DJP.

 

"Ngakunya petugas DJP. Dia lalu mengirimkan pesan berupa data nomor NPWP saya," kata Veri, Minggu (17/11/2024).

 

Menurut Veri, NPWP yang dikirimkan pelaku memang benar nomor miliknya. Pun begitu dengan data lain seperti alamat, nama perusahaan dan alamat e-mail.

 

"Yang bikin saya heran, data-datanya lengkap semua dan benar. Dari NIK (nomor induk kependudukan) sampai NPWP," tandasnya. (*)