Tangis Warga Tanggamus: Jembatan Gantung Rusak Parah, Anak-anak Kehilangan Akses Sekolah
- Istimewa
Tanggamus, Lampung – Ribuan warga di tiga dusun di Pekon Umbar, Tanggamus, hidup dalam kesulitan akibat rusaknya jembatan gantung yang menjadi satu-satunya akses mereka. Jembatan yang dibangun pada tahun 2019 ini kini kondisinya memprihatinkan, dengan sejumlah bagian yang rusak parah.
Kerusakan jembatan ini sangat menghambat aktivitas sehari-hari warga, terutama anak-anak sekolah. Saat musim hujan, mereka bahkan harus rela bolos sekolah karena khawatir terjebak banjir saat menyeberang sungai.
Kondisi rusaknya jembatan semakin menghambat aktivitas warga, termasuk anak-anak yang biasanya menjadikannya sebagai jalur utama untuk bersekolah.
Jembatan gantung ini dibangun oleh Divisi SAR LP3UI Lampung bersama Vertical Rescue Lampung dan diresmikan pada 5 Januari 2019. Lokasinya menghubungkan Dusun Sukajadi, Dusun Sukadamai, dan Dusun Sabar Menanti di Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan.
Awalnya, jembatan tersebut bertujuan memudahkan warga, terutama mereka yang tinggal di Dusun Sukajadi atau Lubuk Kejung, untuk menyeberang ke pekon induk. Namun, kerusakan yang terjadi sejak awal tahun 2023 telah membuat jembatan ini tidak lagi layak digunakan.
Prima, warga Dusun Sukajadi, menyampaikan bahwa jembatan ini adalah akses terdekat dan satu-satunya bagi masyarakat menuju pekon induk, Pekon Umbar.
"Kerusakan jembatan sejak awal 2023 telah menyulitkan akses warga. Selama hampir setahun ini, perjalanan menuju pekon induk menjadi sangat sulit," ujar Prima pada Sabtu, 9 November 2024.
Ia menambahkan bahwa jembatan ini memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, termasuk kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
"Kami sangat berharap pemerintah, khususnya pemerintah pusat, dapat membangun kembali jembatan ini," harapnya.
Kondisi memprihatinkan ini menjadi lebih sulit saat musim hujan tiba. Para pelajar yang hendak ke sekolah kerap mengurungkan niat mereka karena khawatir terjebak banjir dan hanyut saat menyeberang.
"Saat banjir keadaan mengancam keselamatan anak-anak dan memutus akses pendidikan mereka. Sebab anak-anak tidak berani menyebrang," tandasnya.
Safik Ahmad, Sekretaris Pekon Umbar, juga menyerukan perhatian dari pemerintah pusat, provinsi, dan Kabupaten Tanggamus untuk mendukung pembangunan kembali jembatan ini.
"Jembatan gantung ini mencakup kebutuhan warga di Dusun 2, Dusun 3, dan Dusun 4. Sangat penting bagi pembangunan di Pekon Umbar," tegas Safik.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah pekon, termasuk pengajuan proposal perbaikan. Namun, hingga kini, jembatan tersebut masih belum mendapat perbaikan yang dibutuhkan.
Warga berharap segera ada perhatian konkret agar akses vital ini kembali dapat digunakan untuk menunjang kehidupan sehari-hari mereka.(*)