Fakta Dibalik Penyerangan Mobil di Bandarlampung
- hendri yansah
Bandarlampung, Lampung – Dunia maya dibuat heboh, atas unggahan video yang memperlihatkan sejumlah pengendara sepeda motor yang mengejar dan menyerang pengendara mobil pada Sabtu (24/12/2022).
Dalam video terlihat para pengendara motor melempari mobil, dan terdengar pula suara wanita yang meminta agar kaca mobil segera ditutup.
"Tutup aja kacanya tutup," ungkap salah satu wanita dalam video.
Sontak saja, unggahan itu menuai beragam komentar dari para netizen. Tak sedikit yang menyebut bahwa para pelaku itu adalah geng motor.
Menanggapi hal tersebut, saat dikonfirmasi, Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, pihaknya telah mengamankan sejumlah pelaku berdasarkan laporan Polisi yang diterimanya bernomor LP/B/606/XII/2022/SPKT/POLSEK TKB/POLRESTA BANDAR LAMPUNG/POLDA LAMPUNG
"Berdasarkan laporan tersebut, kami telah mengamankan pelaku berjumlah 4 orang terkait video viral itu," jelas Dennis, Minggu (25/12/2022).
Lebih lanjut Dennis menjelaskan, adapun waktu kejadian video tersebut terjadi pada hari Kamis, 22 Desember 2022, dan kelima pelaku bukanlah anggota geng motor yang ramai diperbincangkan warga Net.
"Awalnya pelapor ditelpon oleh rekannya bernama Aman untuk menemaninya dikarenakan temannya yang bernama Putra berserta teman perempuannya sedang terjadi selisih paham di Kosan DIVA (nama tempat), selanjutnya pelapor dan saudara Aman mendatangi kosan DIVA dengan mengendarai satu unit mobil Agya warna merah," tuturnya.
Kemudian, sesampainya di kosan ternyata sudah ada saudara PUTRA dan teman perempuannya serta satu orang perempuan sedang cekcok mulut dengan enam orang laki-laki yang tidak dikenal selanjutnya pelapor dan Aman turun dari mobil hendak melerai keributan tersebut.
"Tetapi saat pelapor dan rekannya tersebut turun ternyata dipukul oleh keenam laki-laki itu dan juga saat itu saudara Putra ikut dipukuli oleh keenam laki-laki tersebut," beber Dennis.
Selanjutnya, pelapor dan rekan-rekannya meninggalkan lokasi dengan mengendarai satu unit mobil Agya warna merah tetapi saat diperjalanan ternyata keenam pelaku tersebut mengejar dengan menggunakan dua unit motor dan langsung melempar batu kearah body dan kaca mobil pelapor.
"Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka dibagian kening sebelah kiri, luka dipelipis mata sebelah kanan, memar dibagian mata bagian bawah sebelah kanan. Sementara saudara Aman mengalami luka pada bagian kepala, luka dibagian kaki sebelah kanan,"
Hal yang sama juga dirasakan Putra yang mengalami luka pada bagian bahu depan sebelah kanan dan teman perempuannya mengalami luka lecet pada bagian kening sebelah kanan.
"Mobil mengalami pecah pada bagian kaca belakang, penyok dibagian body belakang, kaca depan dan kaca sebelah kanan bagian sopir mengalami pecah," ujarnya.
Atas hal itulah selanjutnya korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tanjungkarang Barat (Tkb)
"Setelah mendapat laporan dari korban, selanjutnya Anggota Reskrim Polsek Tkb melakukan penyelidikan terhadap keberadaan para pelaku hingga akhirnya para pelaku dapat diamankan oleh anggota Reskrim Polsek TKB Selanjutnya para pelaku dibawah ke Polsek Tanjungkarang Barat guna penyelidikan lebih lanjut," imbuhnya.
Sementara itu, Dennis menyampaikan adapun keempat pelaku tersebut berinisial MKP laki-laki berusia 24 tahun warga Lampung Utara, JG laki-laki berusia 19 tahun warga Lampung Barat, HBP laki-laki berusia 20 tahun warga Bandar Lampung, dan M laki-laki berusia 20 tahun warga Bandar Lampung, sementara satu orang berinisial RT masih dalam pencarian (DPO).
"Keempat pelaku yang saat ini telah diamankan dan ditetapkan tersangka disangkakan pasal 170 + KUHPidana tentang penganiayaan secara bersama-sama dan atau pengerusakan secara bersama-sama," pungkasnya.
Kompol Dennis menegaskan, bahwa kejadian ini murni salah paham dan para tersangka dan termasuk satu orang yang masih dalam pencarian bukanlah Geng Motor.
"Kami meluruskan dari apa yang sedang ramai diperbincangkan, kejadian ini murni atas kesalahpahaman bukan atas aksi geng motor," pungkasnya.