694 WBP Lapas Narkotika Bandar Lampung Dapat Remisi Idul Fitri, 1 Orang Langsung Bebas

Simbolis pemberian remisi
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Humas Lapas Narkotika Bandar Lampung

Lampung –Sebanyak 694 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung mendapatkan remisi Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Mimpi Mantan Napi Lapas di Lampung Berangkat Umroh Jadi Nyata

Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung Ade Kusmanto mengatakan, pemberian remisi ini adalah hal yang rutin dilakukan setiap hari besar keagamaan dan pada Penyerahan Remisi Khusus Hari Raya 1445 H diserahkan langsung oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung.

"Pemberian remisi ini adalah hal yang rutin dilakukan setiap hari besar keagamaan. Total ada 694 warga binaan yang mendapatkan remisi lebaran dan penyerahan dilakukan secara simbolis kepada perwakilan Warga Binaan Lapas Narkotika Bandar Lampung," kata Ade, Rabu (10/4/2024). 

140 orang WBP Terima Remisi, Rutan Kota Agung Diserbu Pengunjung pada Lebaran Hari Pertama

Lebih lanjut, adapun rincian besaran remisi yang didapat dari masing-masing warga binaan diantaranya RK I 588 orang mendapatkan remisi sebesar 1 bulan, 89 orang mendapatkan remisi sebesar 1 bulan 15 hari, dan 12 orang mendapatkan remisi sebesar 2 bulan. Serta RK II; 2 orang menerima remisi sejumlah 1 bulan dan 2 orang lainnya menerima remisi sejumlah 1 bulan 15 hari. 

"Mereka (warga binaan) mendapatkan masa pengurangan hukuman dengan besaran 15 hari hingga dua bulan. Dari ratusan WBP tersebut, terdapat empat WBP mendapatkan RK II, satu orang langsung bebas dan tiga lainnya menjalankan subsidair," jelasnya. 

Malam Takbiran, Masyarakat Lampung Diminta Jangan Gunakan Petasan dan Konvoi Keliling

Sementara itu, Kalapas menyampaikan sesuai Pasal 10 Undang Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan bahwa setiap narapidana tanpa terkecuali mendapatkan remisi asalkan telah memenuhi syarat yang ditentukan diantaranya, berkelakuan baik dan juga tidak dalam menjalani hukuman disiplin atau register F. 

”Tidak ada pengecualian asalkan memenuhi syarat sesuai undang-undang, pasti diusulkan. Seluruh proses pengusulan juga sebelumnya telah melalui sistem penilaian pembinaan narapidana (SPPN) oleh tim asesmen,” paparnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title