KH Ahmad Hanafiah, Pejuang Kemerdekaan Asal Lampung Resmi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

KH Ahmad Hanafiah
Sumber :
  • Istimewa/MUI Lampung

Lampung – Pada Hari Pahlawan tahun 2023 ini, KH Ahmad Hanafiah, pejuang asal Lampung, secara resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo.

Sambut HUT ke-78 RI Danramil 422-03/Pesisir Tengah dan Pemerintah Daerah Bagikan Bendera Merah Putih

Keputusan ini diumumkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor: 115/TK/Tahun 2023 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. Penyematan gelar tersebut dilakukan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo kepada Ahli Waris Hanafi Tohir dalam upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional di Istana Negara pada Jumat (10/11/2023).

Dalam acara tersebut, Ahli Waris Hanafi Tohir, yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Bupati Lampung Timur, didampingi oleh Gubernur Lampung melalui Sekda Provinsi Lampung Ir. Fahrizal Darminto, MA, Bupati Lampung Timur M. Dawam Rahardjo, Rektor UIN Raden Intan Prof. H. Wan Jamaluddin Z M.Ag, Ph.D, serta Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Drs. Aswarodi M.Si.

Presiden Jokowi Lantik Menkominfo dan 5 Wakil Menteri, Berikut Daftar Namanya

Sejak tahun 1987, Lampung hanya memiliki satu Pahlawan Nasional, yaitu Radin Inten II. Dengan penganugerahan ini, KH Ahmad Hanafiah menjadi tokoh kedua asal Lampung yang memperoleh gelar Pahlawan Nasional setelah 36 tahun.

Berikut adalah riwayat singkat Pahlawan Nasional asal Lampung, KH Ahmad Hanafiah:

Pemerintah Perintahkan Mentan Memacu Produksi Beras Antisipasi El Nino

Beliau berasal dari Lampung Timur dan memiliki peran besar dalam mempertahankan Republik Indonesia pada masa penjajahan.

KH Ahmad Hanafiah mendirikan organisasi pejuang bernama Laskar Hizbullah sebagai medium pendidikan paramiliter bagi pemuda santri. Selama masa penjajahan Jepang, ia menjadi anggota Chou Sangi Kai di Karesidenan Lampung pada tahun 1945-1946.

Dia juga menjabat sebagai ketua Partai Masyumi, pimpinan Hizbullah Kewedana Sukadana, dan anggota DPR Karesidenan Lampung pada tahun 1946-1947.

Puncak perjuangannya adalah saat ikut melawan Agresi Belanda menjelang malam 17 Agustus 1947 di Front Kamerung, Baturaja, Sumatera Selatan. KH Ahmad Hanafiah gugur dalam pertempuran tersebut. (**)