ITERA Lahirkan Sarjana Teknik Perkeretaapian Pertama di Indonesia

Sidang Terbuka Wisuda Ke-20 ITERA
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

Lampung – Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menorehkan sejarah dalam Sidang Terbuka Wisuda Ke-20 yang berlangsung di Pelataran Gedung Laboratorium Teknik OZT pada Sabtu (9/11/2024). 

 

Sebanyak 1.499 mahasiswa dilantik sebagai sarjana dan magister, termasuk 10 Sarjana Teknik Perkeretaapian, yang merupakan lulusan pertama program studi tersebut di Indonesia.

 

Dalam pidatonya, Rektor ITERA, I Nyoman Pugeg Aryantha menyampaikan rasa syukur atas pencapaian luar biasa kampus yang kini telah memasuki usia satu dekade.

 

“ITERA tidak hanya berkembang sebagai institusi pendidikan tinggi saintek, tetapi juga berhasil mencetak sumber daya manusia unggul yang siap berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Tahun ini, kami bangga meluncurkan Sarjana Teknik Perkeretaapian pertama di republik ini, sebuah langkah besar untuk mendukung kemajuan perkeretaapian nasional,” ungkap Rektor.

 

Rektor ITERA juga menyoroti sejumlah prestasi gemilang yang diraih mahasiswa dan dosen. Di tingkat internasional, mahasiswa ITERA meraih juara dalam berbagai kompetisi bergengsi, seperti SEG/Chevron Student Leadership Symposium dan International Conference on Consumer Technology di Singapura. 

 

Tak ketinggalan, mahasiswa juga menorehkan prestasi di tingkat nasional, termasuk medali emas pada berbagai olimpiade sains dan kompetisi teknologi.

 

“Prestasi mahasiswa kami, baik di bidang akademik maupun non-akademik, adalah bukti nyata dari kualitas pendidikan di ITERA. Saat ini, ITERA menduduki peringkat ke-9 Nasional versi Nature Index dan ke-16 dalam kolaborasi dengan BRIN,” tambah Rektor. 

 

Dalam kesempatan ini, Rektor mengingatkan para wisudawan untuk terus menjaga nama baik almamater dan bergabung dalam Ikatan Alumni ITERA. 

 

“Jadilah agen perubahan yang membawa kemajuan bagi masyarakat dan bangsa,” pesan Rektor di hadapan ribuan hadirin.

 

Rektor ITERA juga memperkenalkan Program Wakaf Iptek yang bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia sebagai upaya mendukung kemandirian finansial untuk riset dan inovasi masa depan. 

 

“Kami berharap dukungan dari seluruh pihak untuk mewujudkan kemandirian ini, sehingga ITERA dapat terus berkarya dan bermanfaat bagi masyarakat luas," ajaknya. 

 

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Ir. Mohamad Risal Wasal, yang menjadi pembicara dalam orasi ilmiah bertajuk “Pemutakhiran Kurikulum Studi Teknik Perkeretaapian ITERA dalam Mengisi Kebutuhan SDM di Bidang Perkeretaapian.” 

 

Menurutnya, perkembangan teknologi transportasi rel di Tanah Air menuntut SDM yang memahami perubahan cepat dalam aspek teknis dan operasional.

 

“Modernisasi perkeretaapian tidak hanya membutuhkan infrastruktur canggih, tetapi juga SDM yang mampu mengelola dan mengoptimalkan teknologi baru, seperti sistem persinyalan berbasis moving block hingga penggunaan kereta otomatis. Di sinilah peran pendidikan tinggi sangat krusial,” tegas Ir. Mohamad Risal dalam paparannya.

 

Ia menambahkan bahwa pemutakhiran kurikulum di ITERA bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang menguasai teknologi terkini, berkompeten dalam pengelolaan sarana dan prasarana, serta memahami pentingnya aspek keberlanjutan dalam pembangunan perkeretaapian. 

 

Kebijakan ini juga sejalan dengan Visi Asta Cita Prabowo-Gibran, yang menitikberatkan pada kemandirian bangsa dalam sektor transportasi.

 

Sebagai bagian dari Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2030, pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas SDM di bidang ini. 

 

ITERA, melalui sinergi dengan Kementerian Perhubungan, berkomitmen membangun generasi insinyur yang siap mendukung program-program transportasi rel, baik dalam pembangunan kereta cepat, LRT, MRT, maupun sistem angkutan massal perkotaan berbasis rel.

 

“Sinergi pendidikan dan teknologi sangat diperlukan. Kami mendorong penguasaan teknologi hijau dan mengintegrasikan aspek keberlanjutan dalam proyek-proyek perkeretaapian, demi masa depan yang lebih baik,” tambah Ir. Mohamad Risal.

 

Pemutakhiran kurikulum ini juga diharapkan dapat mengatasi tantangan besar, seperti keterbatasan SDM yang mampu mengoperasikan sistem perkeretaapian modern, serta menyiapkan tenaga ahli yang memahami standar keselamatan internasional. 

 

ITERA berencana mengintensifkan pelatihan praktik dan kerjasama industri untuk memastikan lulusan siap terjun ke dunia kerja.

 

Melalui inovasi pendidikan ini, ITERA optimis dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan perkeretaapian Indonesia yang lebih maju, aman, dan efisien. 

 

Para insinyur muda dari kampus ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam transformasi transportasi rel yang berkelanjutan, sesuai dengan semangat Indonesia Emas 2045. (*)