Petugas Bea Cukai dan Pemilik Warung di Kotabumi Tolak Direkam Saat Razia Rokok Ilegal

Petugas Bea Cukai melakukan razia rokok ilegal di Kotabumi, Lampura.
Petugas Bea Cukai melakukan razia rokok ilegal di Kotabumi, Lampura.
Sumber :
  • Lampung.viva

Lampung Utara, Lampung – Sejumlah petugas yang mengenakan seragam Bea Cukai dari Kantor Wilayah Lampung melakukan operasi pasar di beberapa warung dan toko di Kecamatan Kotabumi, Lampung Utara, pada Selasa, 17 Juni 2025. Dalam razia tersebut, petugas menyita berbagai merek rokok diduga ilegal.

 

Baik petugas Bea Cukai maupun pemilik warung enggan direkam oleh wartawan saat penggeledahan berlangsung. Mereka beralasan khawatir pemberitaan akan berdampak negatif.

 

Dalam pantauan di lokasi, sedikitnya terdapat empat petugas Bea Cukai Bandarlampung yang mengenakan rompi dinas. Mereka datang menggunakan mobil Toyota Innova berwarna hitam dengan nomor polisi B 2930 KKS.

 

Pelaksana Pemeriksa Harian Bea Cukai Bandarlampung, Heri, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari operasi bertajuk “Gempur Rokok Ilegal”. 

 

Operasi tersebut akan berlangsung selama beberapa hari di wilayah Lampung Utara guna meningkatkan pengawasan terhadap peredaran rokok ilegal.

 

"Operasi ini sah, kami membawa surat tugas dan identitas resmi," ujar Heri. 

 

Namun demikian, operasi pasar kali ini tidak melibatkan pihak kepolisian maupun kejaksaan.

 

Sementara itu, salah satu pemilik warung berinisial NO mengaku beberapa bungkus rokok miliknya disita oleh petugas. 

 

Ia merasa dirugikan oleh tindakan tersebut dan menilai bahwa penindakan seharusnya difokuskan kepada pabrik rokok ilegal, bukan pedagang kecil.

 

"Saya hanya menjual karena banyak pembeli yang lebih memilih rokok murah," katanya. 

 

NO juga mengungkapkan bahwa petugas meminta dirinya membuat pernyataan tidak akan menjual rokok ilegal lagi. Namun, ia menyatakan keberatan jika warung-warung lain tetap dibiarkan berjualan.

 

"Kalau warung lain masih jualan, ya saya juga akan jualan lagi. Kecuali pabriknya ditutup semua," tambahnya. (*)