Efisiensi Tinggi: UMKM di Lampung Hemat Hingga 50 Persen, Ini Alasannya

UMKM di Lampung
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Istimewa

Lampung – Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Lampung, terutama di Bandar Lampung, kini semakin diuntungkan dengan penggunaan Jaringan Gas (Jargas) yang disediakan oleh PGN, Subholding Gas dari Pertamina. 

 

Jargas ini terbukti lebih ekonomis dan mampu menghemat biaya operasional hingga 30-50 persen.

 

Dimas, pemilik outlet Sate Utami Cabang Wayhalim, membagikan pengalamannya setelah beralih ke Jargas PGN dua bulan yang lalu. 

 

Ia merasakan penghematan yang signifikan dibandingkan dengan penggunaan LPG. Sebelum beralih, outletnya menghabiskan satu atau lebih tabung LPG ukuran 12 kg setiap hari, yang sering kali menyisakan gas tidak terpakai akibat tekanan rendah.

 

"Sejak menggunakan Jargas, pengeluaran kami turun drastis, hanya sekitar 2 juta rupiah per bulan dari sebelumnya 4-5 juta rupiah. Ini jelas menguntungkan secara bisnis, karena selain hemat, kami juga tidak perlu sering mengganti tabung," ujar Dimas pada Selasa (30/7/2024).

 

Ia juga menambahkan bahwa api dari kompor Jargas lebih besar, sehingga proses memasak menjadi lebih cepat dan efisien.

 

Menurutnya, hingga saat ini tidak ada kendala berarti dalam penggunaan Jargas, dan PGN memberikan layanan yang cepat tanggap jika ada keluhan.

 

Sate Utami Wayhalim, yang berlokasi di Jalan Arif Rahman Hakim, telah beroperasi sejak 2015 dan buka dari pukul 08.00 hingga 21.00 WIB. Outlet ini ramai dikunjungi pada jam makan siang dan malam, menawarkan berbagai menu seperti tongseng, gule, dan sop. Selain itu, mereka juga melayani pemesanan online melalui berbagai aplikasi.

 

Area Head PGN Lampung, Ahmad Abrar, menjelaskan bahwa sebelumnya outlet Sate Utami sudah menggunakan Jargas untuk segmen rumah tangga. Namun, karena kebutuhan usahanya lebih besar, PGN menyesuaikan instalasi untuk memenuhi kebutuhan tekanan gas yang lebih tinggi.

 

"Sebelumnya, mereka sudah terdaftar sebagai pelanggan Jargas Rumah Tangga, namun karena kebutuhan gas yang lebih besar, kami melakukan upgrade instalasi untuk segmen UMKM dengan minimum pemakaian 500M³ per bulan," jelas Abrar.

 

Sepanjang tahun 2024, PGN Area Lampung telah menerima 21 permohonan langganan dari UMKM, dengan 11 di antaranya sedang dalam proses. 

 

Pemasangan jaringan ini terutama di area yang sudah dilalui pipa gas, seperti Kecamatan Telukbetung Utara, Tanjungkarang Pusat, Tanjungkarang Barat, Kedaton, Labuhan Ratu, Wayhalim, Tanjung Seneng, dan Sukarame.

 

Bagi pelaku UMKM di wilayah yang belum terjangkau pipa gas PGN, ada alternatif lain yaitu Gaslink C-Cyl yang ditawarkan oleh PT Gagas Energi Indonesia. 

 

Produk ini adalah Compressed Natural Gas (CNG) yang disalurkan menggunakan tabung dengan kapasitas 20-25 M³ atau setara dengan 20 kg. Produk ini memungkinkan pelanggan di sektor industri dan komersial, termasuk UMKM, untuk tetap menikmati manfaat gas bumi.

 

Dimas yang juga memiliki beberapa cabang Sate Utami di Natar dan Kemiling, menyatakan ketertarikannya untuk menjadi pelanggan Gaslink Cylinder, mengingat manfaat yang sudah dirasakan dari penggunaan Jargas. 

 

Dengan penggunaan gas yang cukup besar, sekitar 3-4 tabung 12 kg per hari, ia optimis bahwa Gaslink Cylinder akan sangat membantu operasional usahanya.

 

"Jika program Cylinder ini diterapkan, biayanya cukup ekonomis karena semua sudah termasuk dalam kontrak sewa, baik instalasi maupun meteran, semuanya disediakan oleh PGN," tambah Abrar.

 

Abrar juga menekankan pentingnya meningkatkan kontribusi sektor UMKM di Lampung. 

 

"Kami menargetkan penambahan pelanggan sebanyak-banyaknya, terutama di area yang sudah dilalui pipa gas," pungkasnya. (*)