Begini Cara Sipir Lapas Rajabasa Lampung Cepat Kaya Meski Gajinya Cuma 5 Juta

Sipir Lapas di Lampung Suka Pamer Gaya Hidup Mewah
Sumber :
  • Twitter @PartaiSocmed

VIVA Lampung, Trending – Seorang sipir Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Bandar Lampung atau Lapas Rajabasa, Dhawank Delvi, kembali menjadi sorotan publik karena memiliki harta kekayaan yang tidak sebanding dengan gaji yang diterimanya sebagai sipir penjara, yang berkisar 2-5 juta rupiah per bulan.

Bagaimana mungkin seorang sipir Lapas bisa kaya raya memiliki motor Harley Davidson dan bahkan membangun rumah sakit? Ini rahasia dibalik kekayaan Dhawank Delvi.

Akun Twitter @PartaiSocmed membongkar cara licik yang dilakukan Dhawank Delvi untuk memperoleh kekayaan tersebut.

Pertama, Dhawank Delvi diduga memonopoli kantin Lapas dengan membatasi pembesuk yang ingin memberi makanan ke para narapidana. Ia membatasi lauk yang dibawa pembesuk hanya 3 potong lauk.

Dengan begitu, narapidana yang ingin lebih banyak makan harus membeli makanan dari kantin yang dikelola oleh Dhawank, sehingga dia bisa mendapatkan keuntungan dari kantin Lapas.

Kedua, Dhawank juga diduga mengelola catering Lapas. Modus operandinya adalah dengan membatasi lauk makanan bagi narapidana, ia memanfaatkan kesempatan ini untuk mengelola catering Lapas.

Narapidana yang kekurangan makanan dapat memesan makanan catering yang dioperasikan oleh Dhawank. Dhawank diduga mengelola catering tersebut dari rumah kontrakan dekat rumah orang tuanya.

Ketiga, Dhawank Delvi juga mengelola koperasi Lapas sehingga segala kebutuhan penghuni harus dibeli melalui dia. Koperasi Lapas yang dikelola oleh Dhawank mengelola seluruh sektor ekonomi di Lapas sehingga ia menjadi penguasa ekonomi penjara.

Keempat, seluruh aktivitas ekonomi di dalam Lapas yang dimiliki oleh Dhawank sudah mendapat persetujuan dari atasannya. Aktivitas Dhawank dalam memonopoli catering dan koperasi tersebut diduga mendapatkan persetujuan dari atasan Dhawank.

Namun, setelah foto dan video Dhawank yang memamerkan motor Harley Davidson hingga membangun rumah sakit viral di media sosial, ia langsung dicopot dari jabatannya sebagai sipir Lapas Rajabasa dan ditarik ke Kantor Kanwil Kemenkumham Lampung. Konsesi ekonomi yang dimiliki oleh Dhawank dicabut oleh atasannya, termasuk bisnis catering yang dijalankannya.

Dalam kasus ini, Dhawank Delvi dianggap melakukan tindakan yang tidak etis dengan memanfaatkan posisinya sebagai sipir Lapas untuk memperoleh keuntungan pribadi. Ia juga dinilai telah melanggar kode etik dan tata tertib Lapas. 

Demikianlah rahasia dibalik kekayaan Dhawank Delvi, seorang sipir Lapas Rajabasa Lampung yang berhasil memonopoli kantin dan mengelola catering dan koperasi Lapas.