Viral Aksi Perundungan Pelajar SMP di Lampung, Korban Diancam dan Trauma

Tangkap layar aksi perundungan pelajar SMP di Tanggamus, Lampung.
Tangkap layar aksi perundungan pelajar SMP di Tanggamus, Lampung.
Sumber :
  • Lampung.viva

Tanggamus, Lampung – Sebuah video pendek yang diunggah oleh akun media sosial Tapis Jejama Tanggamus II mendadak viral dan menyita perhatian publik. Video tersebut menunjukkan aksi perundungan terhadap seorang pelajar SMP Negeri 1 Pematang Sawa yang berinisial A.

 

Dalam video yang beredar, tampak A yang mengenakan seragam Pramuka terduduk di tanah berpasir. Saat A mencoba bangkit, seorang pelajar lain tiba-tiba menendang A di bagian dadanya. 

 

Ironisnya, beberapa pelajar lain yang berada di lokasi hanya duduk di bangku panjang dan tidak berusaha melerai kejadian tersebut.

 

Akun Tapis Jejama Tanggamus II mengkritik sikap pihak sekolah dan menanyakan tindakan yang seharusnya diambil terkait kasus ini. 

 

Melalui unggahannya, akun tersebut menulis, "Kita pantau dan bagi yang tahu hukum. Apa sudah bisa kita melaporkan penganiayaan dan pengancaman, sebab korban diancam akan dianiaya kembali jika mengadu."

 

Pihak keluarga korban, yang kecewa dengan respons pihak sekolah, menyatakan bahwa sekolah belum memberikan izin untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang. 

 

Dalam rapat internal yang digelar pihak sekolah, mereka berdalih masih menunggu hasil pemeriksaan medis korban yang dijadwalkan esok hari.

 

Keluarga A mengungkapkan ketidakpuasan terhadap penundaan ini, terutama mengingat kondisi kesehatan A yang pernah menjalani operasi usus buntu. Mereka khawatir kekerasan yang dialami A dapat memperburuk kondisinya. 

 

"Besok pula keputusan dari pihak sekolah SMP Negeri 1 Pematang Sawa. Kami sekeluarga dan pihak-pihak yang memberi rasa iba berharap kasus ini ditindaklanjuti sesuai undang-undang," tegas salah satu anggota keluarga.

 

Berdasarkan keterangan akun Tapis Jejama Tanggamus II, pihak keluarga baru mengetahui kejadian ini pada Sabtu sore, 10 Agustus 2024. 

 

A tidak menceritakan kejadian tersebut sebelumnya karena takut akan ancaman dari pelaku. "Semalam ditanya ibunya, dan dia bilang diancam kalau ngadu," ungkap akun tersebut.

 

Untuk mengetahui kondisi lebih lanjut, keluarga telah membawa A ke RSUD Batin Mangunang di Kota Agung untuk menjalani pemeriksaan rontgen. Kasus ini kini menjadi sorotan publik dan diharapkan dapat segera mendapatkan penanganan yang adil.(*)