Janji, Sindiran, dan Strategi dalam Debat Dua 'Bunda' Siapa yang Lebih Tepat untuk Bandar Lampung?
- Foto Dokumentasi Riduan
Debat semakin panas ketika sesi tanya jawab antar-paslon dimulai, dan sindiran pun tak terelakkan.
Eva, petahana yang ingin melanjutkan program-programnya, menantang Reihana soal solusi kemacetan.
Reihana mengusulkan perlunya transportasi publik seperti trem, alih-alih pembangunan flyover yang dianggap hanya memindahkan kemacetan.
“Sebagai kota besar, Bandar Lampung membutuhkan sistem transportasi yang baik, bukan sekadar flyover yang menambah masalah,” sindir Reihana.
Tak tinggal diam, Eva dengan tegas membalas, “Struktur tanah dan jalan di kota ini lebih cocok dengan jembatan layang. Kalau mau lihat hasilnya, coba jalan-jalan ke flyover kami yang sudah berhasil mengurai kemacetan. Jika terpilih kembali, kami akan terus menambah flyover," kata Eva.
Pada sesi terakhir, sorak sorai pendukung masing-masing calon tak terbendung, terutama ketika Reihana menyatakan komitmennya untuk tidak menunda-nunda pembayaran gaji guru.
“Guru adalah fondasi pendidikan, kami pastikan kesejahteraan mereka menjadi prioritas,” ujar Reihana, yang disambut antusias oleh para pendukungnya.