Indonesia Raih Dua Medali Emas dan Dua Perunggu di IFSC Climbing World Cup Series

Rajiah Salsabillah (tengah) meraih emas pada nomor speed putri
Sumber :
  • Antara

VIVA Lampung, Olahraga – Indonesia membawa pulang dua medali emas dan dua perunggu dalam rangkaian IFSC Climbing World Cup yang sedang berlangsung pada Jumat hingga Minggu, 7-9 Juli di Chamonix, Prancis.

Lampung Cetak Sejarah di PON XXI, Raih 4 Medali Emas dan Perunggu dari Pencak Silat

Empat medali untuk Indonesia diraih di cabang olahraga kecepatan putra dan putri. Di kategori kecepatan putra, Rahmad Adi Mulyono tampil sebagai penampil terbaik setelah mencatatkan waktu 5,01 detik di final, Minggu. Dia melampaui Rishat Khaibullin dari Kazakhstan, yang mencatat waktu 5,05 detik.

"Saya senang dan bersemangat karena ini adalah medali emas pertama saya di kompetisi Piala Dunia. Kami semua berlatih keras bersama sebagai satu tim, lebih seperti keluarga, dan itu mendorong dan mempersiapkan kami untuk setiap kompetisi. Dan sekarang saya melihat ke depan ke Kejuaraan Dunia," kata Rahmad dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Tundukkan Jatim di Final PON XXI, Tim Tenis Meja Beregu Putra Lampung Raih Emas

Bagi Rahmad Adi Mulyono, ini menandai medali emas pertamanya di pentas panjat tebing dunia. Pencapaian tersebut menjadi motivasi dirinya untuk berlatih lebih keras lagi untuk persiapan kejuaraan dunia lainnya.

Lampung Berkibar di Langit PON, Paramotor Sabet Emas Ungguli 19 Provinsi Lain

Di ajang yang sama, wakil Indonesia Nursamsa Raharjati membawa pulang medali perunggu setelah finis di urutan ketiga dengan catatan waktu 5,323 detik, mengungguli petenis Jepang Jun Yasukawa yang mencatatkan waktu 5,324 detik.

Di kategori putri, Indonesia merebut emas melalui Rajiah Salsabillah yang mencatatkan waktu 6,97 detik di final mengalahkan atlet Prancis Andrier Victoire yang finis dengan catatan waktu 9,59 detik.

Nurul Iqamah memenangkan perebutan tempat ketiga dengan catatan waktu 7,16 detik, mengungguli petenis China Shaoqin Zhang yang finis dengan catatan waktu 7,17 detik.

Bagi Rajiah, pencapaian ini sekaligus menandai medali emas pertamanya di Piala Dunia.

“Ini adalah podium pertama saya dan medali emas pertama saya. Saya sangat senang, sangat gembira. Saya bangga berada di sini dan saya telah menerima banyak dukungan dari seluruh tim saya. Saya berharap untuk melanjutkan dan memenangkan medali di Kejuaraan Dunia. Saya ingin berterima kasih kepada keluarga saya, pelatih, tim Indonesia, dan masyarakat Indonesia," katanya.

Menanggapi capaian positif Indonesia di bidang panjat tebing, Yenny Wahid, Ketua Umum Persatuan Panjat Tebing Seluruh Indonesia (FPTI) mengatakan, capaian tersebut semakin memperkuat keyakinan bahwa panjat tebing Indonesia akan memberikan dampak yang signifikan pada Olimpiade XXXIII tahun 2024 di Paris, Prancis.

“Saya sangat terharu dengan perolehan medali atlet kita di berbagai kejuaraan. Saya tahu mereka telah bekerja sangat keras untuk mencapai posisi ini. Prestasi atlet kita memperkuat harapan kita panjat tebing dapat menyumbang medali di Olimpiade Paris tahun depan. Saya mohon mohon dukungan dan doa terus menerus dari seluruh masyarakat Indonesia," kata Yenny.