Apakah Ibu Hamil Diperbolehkan Berpuasa? Berikut Penjelasannya

Apakah Ibu Hamil Diperbolehkan Berpuasa? Berikut Penjelasannya
Sumber :
  • iStockphoto

VIVA Lampung – Ibu hamil seringkali merasa ragu untuk melakukan ibadah puasa, karena kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh janin dalam kandungan. Namun, apakah ibu hamil boleh berpuasa? Berikut penjelasannya.

Warga Lampung Timur Temukan Bayi Perempuan, Ada Selembar Surat yang Isinya Memilukan

Sebenarnya, setiap orang yang sehat secara fisik dan mental, termasuk ibu hamil dan menyusui, diperbolehkan untuk berpuasa. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil tidak diperbolehkan melakukan puasa.

Meskipun begitu, ibu hamil dapat melakukan ibadah puasa asalkan kondisinya dalam keadaan optimal dan tidak ada masalah pada ibu maupun kandungannya. 

Polisi Datangi Lokasi Penemuan Bayi Laki-Laki Tanpa Identitas di Tanggamus Lampung

Sebelum memutuskan untuk berpuasa, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan kondisi kesehatannya. 

Jika ibu hamil dan kandungannya dinyatakan sehat oleh dokter, maka ibu hamil diperbolehkan untuk berpuasa. Namun, saat sahur dan berbuka, ibu hamil harus memastikan bahwa kebutuhan nutrisi untuk dirinya dan kandungannya terpenuhi dengan baik.

Wali Kota Bandar Lampung Targetkan Zero Kasus Stunting di 2024

Ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil tidak diperbolehkan melakukan puasa. Berikut adalah ciri-ciri ibu hamil yang tidak boleh berpuasa:

1. Berat badan ibu hamil tidak bertambah

Jika berat badan ibu hamil tidak mengalami perkembangan seperti yang seharusnya, mungkin lebih baik ibu hamil mengakhiri puasa. Hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang bayi di dalam rahim.

2. Dehidrasi

Jika ibu hamil mengalami dehidrasi, baik gejala awal maupun berat, sebaiknya ia tidak berpuasa. Gejala awal dehidrasi adalah perubahan mood, konsentrasi mulai terganggu, rasa haus, dan mulut kering. 

Sementara gejala dehidrasi yang lebih berat adalah pusing, gangguan konsentrasi yang berat, turun kesadaran, urin pekat, dan tidak buang air kecil lebih dari enam jam.

3. Pusing, lemas, dan lelah berlebihan

Jika saat berpuasa ibu hamil mengalami pusing, lemas, dan lelah berlebihan, sebaiknya ia mengakhiri puasa. Ibu hamil tidak perlu memaksakan diri untuk berpuasa jika akhirnya kondisi tubuh yang dipertaruhkan.

4. Pergerakan janin berkurang

Jika ibu hamil merasakan pergerakan janin berkurang, sebaiknya ia tidak berpuasa. Beberapa ibu hamil mulai merasakan pergerakan janin saat memasuki trimester dua, yaitu pada usia kehamilan 18-24 minggu.

5. Ibu hamil berisiko tinggi

Jika ibu hamil memiliki risiko tinggi, seperti menderita diabetes gestasional atau diabetes selama kehamilan, sebaiknya ia tidak berpuasa. Puasa dapat mempengaruhi kadar gula darah ibu hamil. Saat ibu hamil berpuasa di siang hari, kadar gula darah dapat turun dan bisa mengalami dehidrasi. (Berbagai Sumber/Dwi P  Arrahman)