Pengrajin Tempe di Bandar Lampung Keluhkan Minimnya Pasokan Kedelai Lokal

Pengrajin Tempe
Sumber :
  • Istimewa/BEC

Bandar Lampung, Lampung – Sejumlah pengrajin tempe di kota Bandar Lampung mengeluhkan minimnya pasokan kedelai lokal.

Keren, Kafe di Bandar Lampung Berdayakan Penyandang Disabilitas Sebagai Karyawan

Saat ini, sebagian besar pengrajin tempe di Kota Bandar Lampung menggunakan kedelai impor dari negara seperti Amerika dan Thailand. Meskipun kedelai impor lebih murah, namun kualitas, gizi, dan proteinnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan kedelai lokal.

Harga kedelai lokal saat ini melonjak tinggi sebesar Rp 20 ribu per kilogramnya karena pasokannya yang minim. Hal ini menyebabkan pengrajin tempe beralih menggunakan kedelai impor dengan harga lebih terjangkau, yaitu Rp 10.200 per kilogramnya.

Simpan Tembakau Sintetis di Celana Dalam, Polisi di Bandar Lampung Amankan 2 Remaja

Salah satu pengrajin tempe bernama Sutrisno, yang sudah berada di generasi kedua dalam usahanya, mengeluhkan harga kedelai lokal yang mahal dan lebih memilih menggunakan kedelai impor. 

Merasa Preman hingga Ancam Pemilik Warung, 2 Pria di Bandar Lampung Diringkus Polisi

Ia mengatakan bahwa langkah yang diambilnya adalah mengurangi ukuran tempe yang dijual dan menggunakan kedelai impor, karena menaikkan harga tidak mungkin dilakukan karena akan sulit mencari pembeli.

Sutrisno juga menyebutkan bahwa sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia, ia masih bisa menghasilkan keuntungan yang cukup besar karena harga kedelai saat itu hanya Rp 7500 per kilogram. Namun, setelah pandemi, pendapatannya menurun drastis.

Halaman Selanjutnya
img_title