Single Ticketing Jadi Kunci, ASDP Siapkan Buffer Zone dan Prediksi Puncak Arus Balik H+3 hingga H+4
- Foto Dokumentasi Riduan
Lampung – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Utama Bakauheni menggelar konferensi pers di momen arus balik Angkutan Lebaran (Angleb) H+3, Jumat (4/4/2025).
Konferensi pers yang berlangsung di halaman Kantor ASDP Bakauheni ini dihadiri langsung oleh Direktur Utama ASDP Heru Widodo, Corporate Secretary Shelvy Arifin, dan General Manager ASDP Bakauheni Syamsudim.
Dalam penyampaiannya, Heru Widodo mengungkapkan bahwa arus mudik tahun ini berjalan lancar berkat sinergi kuat antara pemerintah dan seluruh stakeholder terkait.
Salah satu kunci suksesnya adalah penerapan kebijakan pembatasan arus kendaraan berdasarkan golongan serta strategi pengalihan ke dermaga yang berbeda.
“Truck diarahkan ke BBJ, roda dua ke Ciwandan, sedangkan kendaraan pribadi dan bus keluar melalui Merak. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar,” ujar Heru.
Ia juga menekankan keberhasilan sistem single ticketing yang diberlakukan selama arus mudik.
Sistem ini membuat penumpang tidak lagi menumpuk di dermaga eksekutif, melainkan terbagi secara merata ke seluruh dermaga sehingga pelayanan menjadi lebih efisien dan tertib.
“Single ticketing memungkinkan distribusi penumpang lebih merata dan pelayanan menjadi lebih maksimal,” imbuhnya.
Menghadapi arus balik, ASDP telah melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Perhubungan, Kepolisian, KSOP, dan BMKG. Koordinasi ini penting mengingat anomali cuaca masih berpotensi mengganggu operasional penyeberangan.
“Kita terus update informasi dari BMKG. Jika cuaca tidak memungkinkan, kita harus siap menyesuaikan jadwal pemberangkatan demi keselamatan,” tegas Heru.
ASDP memprediksi puncak arus balik akan terjadi pada H+3 dan H+4 Lebaran, karena tren perjalanan pemudik dari Sumatera ke Pulau Jawa cenderung lebih tersebar. Banyak pemudik memilih berlibur terlebih dahulu sebelum kembali ke tempat asal.
Untuk mengantisipasi lonjakan, ASDP telah menyiapkan sejumlah buffer zone di jalan tol dan jalur arteri. Di tol, buffer disiapkan di KM 87B, KM 67B, KM 49B, KM 33B, dan KM 20B. Sementara itu, di jalur arteri disiapkan di GOR Way Handak, Rumah Makan Tiga Saudara, dan Terminal Gayam.
“Buffer zone ini berfungsi untuk membagi arus pengendara secara merata dan menghindari penumpukan saat masuk ke pelabuhan,” jelasnya.
Menjawab antusiasme masyarakat terhadap sistem single ticketing yang diterapkan saat arus mudik, ASDP kembali menerapkan sistem serupa untuk arus balik dari Bakauheni ke Merak. Kebijakan ini berlaku sejak 3 April hingga 7 April 2025.
“Kami ingin masyarakat tetap merasakan mudik yang aman, nyaman, dan penuh kegembiraan, baik saat pergi maupun kembali,” kata Heru.
Bagi penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket eksekutif sebelum diberlakukannya single ticketing, ASDP memberikan opsi refund yang dapat dicairkan dalam waktu maksimal 30 hari ke depan.
“Respon masyarakat sangat positif terhadap single ticketing ini, bahkan stakeholder pun memberikan apresiasi karena sistem ini terbukti membantu kelancaran arus mudik dan balik,” tambahnya.
Heru juga menyampaikan, sejauh ini sekitar 30 persen pemudik sudah kembali ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni. Artinya, masih ada sekitar 168 ribu penumpang yang belum menyeberang.
“168 ribu ini akan tersebar dari H+3 hingga H+7. Dengan buffer zone yang sudah disiapkan dan karakter pemudik Sumatera ke Jawa yang cenderung lebih fleksibel, kami optimistis arus balik bisa dikelola dengan baik,” pungkasnya. (Dji)