185 Kasus Kebakaran di Bandar Lampung Didominasi Korsleting Listrik, Masyarakat Diminta Waspada
- Istimewa
Bandar Lampung, Lampung – Ancaman kebakaran terus mengintai Kota Bandar Lampung. Data terbaru menunjukkan bahwa hingga Oktober 2024, telah terjadi 185 kasus kebakaran dengan kerugian materi yang cukup besar.
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandar Lampung mencatat 185 kasus kebakaran dari Januari hingga Oktober 2024. Meski menurun dibanding tahun lalu, kerugian material mencapai Rp6,6 miliar. Kebakaran paling banyak terjadi akibat korsleting listrik.
"Korsleting listrik, kompor ditinggal, dan puntung rokok adalah penyebab utama," kata Kepala Dinas Damkar, Antoni Irawan.
Antoni menegaskan pentingnya waspada dalam penggunaan listrik dan api. "Kami terus edukasi warga untuk lebih berhati-hati dengan listrik di rumah," tambahnya.
Selama 2024, Damkar mengerahkan 323 tangki air untuk memadamkan api, mencakup area 143.174 meter persegi. Meski penanganan baik, masyarakat diimbau lebih sadar terhadap potensi kebakaran.
Kasus kebakaran mengalami lonjakan di Agustus dan September, masing-masing 23 dan 33 insiden. "Kebakaran di bulan September jadi perhatian serius. Kami terus sosialisasi bahaya kebakaran," ujar Antoni.
Meski tidak ada korban jiwa, sembilan orang mengalami luka-luka. "Risiko kebakaran tak hanya material, tapi juga jiwa," kata Antoni. Warga diingatkan memeriksa instalasi listrik dan tidak meninggalkan kompor menyala.