Gadis Pekerja Seks di Lampung Utara Tewas di Tangan Kurir Pos

Polisi tangkap pelaku pembunuhan wanita PSK di Lampung Utara.
Sumber :
  • Istimewa

Lampung Utara, LampungGadis yang diduga pekerja seks atau kerap disebut open booking out atau BO berusia 23 tahun ditemukan tewas dengan leher digorok di sebuah kamar Kosan, di Jalan Pemasyarakatan,  Tulungbatuan, Kelurahan Tanjungharapan, Kotabumi Selatan, Lampung Utara, Minggu (18/8/2024), Pukul 19.30 WIB.

Senggolan Motor dan Mobil Berujung Kekerasan, Polisi Ingatkan Warga Bijak dalam Bersikap di Jalan

 

Korban bernama Feni Sagita warga Kelurahan Tanjungaman, Kotabumi Selatan. Ia merupakan Mahasiswi disalah satu Universitas Kotabubumi yang ditemukan tewas, dengan leher tergorok pertamakali oleh Sutri Dewi penyewa kamar kosan tersebut. Saksi terkejut melihat darah berceceran di kamarnya. 

Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan Ganja asal Padang, 159 Kg Ganja Diamankan di Bakauheni

 

Sutri Dewi penyewa kamar kosan menjelaskan terduga pelaku kerap memijam kamar kosannya. Ia mengenalnya dekat tersangka dari sebuah aplikasi, dan sudah tigal kali dibooking untuk berhubungan badan.

Tragis! Pemancing Tulang Bawang Lampung Tewas Diterkam Buaya Saat Mancing Ikan di Sungai

 

Atas insiden tersebut, Polres Lampung Utara melakukan evakuasi korban dan mencari keterangan para saksi dan bukti dilokasi kejadian.

 

Tidak butuh waktu lama Polisi mengetauhi identias pelaku dan melakukan penyergapan dipersembunyian di Desa Neglasari, Kecamatan Abung Barat. Juki Firman melakukan perlawan saat akan ditangkap Anggota Resmob, terpaksa anggota menembak kaki kakannya.

 

Karena mengalami luka tembak, pelaku dilarikan ke IGD Rumah sakit daerah Ryacudu Kotabumi, untuk mendapatkan perawatan. Juki Firman langsung digelandang ke Polres Lampung Utara untuk diminta keterangannya.

 

"Saya kabur setelah bunuh korban yang dikenal lewat aplikasi chatting. Saya janjian ketemu dengan korban yang minta uang sebesar Rp500 ribu," kata Juki saat ditemui di IGD RSUD Ryacudu Kotabumi.

 

Dihadapan penyidik, pelaku yang bekerja sebagai kurir Kantor Pos, mengaku tega menghabisi korban, dengan mengorok leher, lantaran jengkel dimintai bayaran Rp 500 ribu dan panik diteriakin gegara enggan membayar. 

 

"Dia (korban) minta duit Rp500 ribu, saya marah dan emosi karena belum berhubungan tapi sudah minta duit. Dia teriak-teriak, saya ketakutan. Kemudian saya bekap mulutnya dan gorok lehernya pakai senjata tajam," ungkapnya.

 

Padahal dirinya hanya melayani onani saat itu dan tidak berhubungan badan. "Saya belum sempat main dengan korban. Saya baru pertama kali ini ketemu dia," bebernya.(*)