Limex Sriwijaya "Hotel Berjalan" yang Dirindukan Masyarakat Lampung dan Sumatera Selatan
- Foto Dokumentasi Istimewa (Internet)
"Langkah ini diambil untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, sehingga angkutan kereta api tidak menjadi kluster baru penyebaran virus corona," jelas Jaka pada 28 September 2021.
Kehilangan layanan kereta malam Limex Sriwijaya menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat Lampung yang selama ini mengandalkannya sebagai sarana transportasi utama.
Tahun 2024
Plt. Executive Vice President KAI Divre IV Tanjungkarang Mohamad Ramdany saat diwawancarai pada Jumat (26/7/2024) menjelaskan ihwal belum beroperasinya kembali KA Limex Sriwijaya.
Menurutnya, penutupan kereta malam Limex pada masa pandemi dilakukan karena tidak ada peningkatan jumlah penumpang dan minat masyarakat yang signifikan.
"Memang saat COVID-19 itu, Limex malam ditutup karena masih dalam pandemi saat itu. Sehingga, tidak terlihat ada peningkatan penumpang atau minat masyarakat," kata dia saat berbincang.
Disampaikannya, selain itu, keberadaan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Lampung dan Palembang dengan waktu tempuh 4-5 jam juga mempengaruhi permintaan terhadap layanan kereta api.