Reuni 212 di Jakarta, Ini Komentar Ustadz Hingga Tokoh Lampung

Reuni 212 di Jakarta, Ini Komentar Ustadz Hingga Tokoh Lampung
Sumber :
  • Hendri Yansah

Bandarlampung, Lampung – Rencana reuni demo 212  yang akan dilaksanakan besok (2/12)di Masjid Agung At-Tin Jakarta Timur yang bertajuk “Indonesia Bersholawat” mendapat tanggapan dari Ustadz Suparman Abdul Karim, dai asal Lampung tersebut menilai kegiatan demo yang berjilid-jilid apalagi dengan menjelekan pemerintah adalah kegiatan yang mendekati kemunkaran. Hal ini mengingat kegiatan demo sendiri menimbulkan banyak fitah dari pada manfaat. Karena menuntut pemerintah mundur dalam Fiqh disebut Bughoh/makar. 

Penambang Pasir di Way Seputih Lampung Tengah Ditemukan Setelah Tiga Hari Pencarian

Dalam Islam menasehati pemerintah agar tidak lalai dibolehkan, tetapi yang dimaksud menasehati adalah mengingatkan apabila pemerintah lupa atau lalai, bukan memberontak kepada pemerintah atau Bughoh.

“jadi kalau ada orang mengajak, mengumpulkan orang mengajak untuk melawan pemerintahan yang sah maka sesat hukumnya,”ujar Suparman.

IKBI PTPN I Reg 7 Jagokan Way Berulu di Lomba Kebersihan Lingkungan

Menurutnya, dalam perspektif agama demo bukanlah kegiatan nahi munkar terlebih apabila kegiatan demo dimaksudkan untuk menjatuhkan pemerinthan yang sah.”Demo itu bukan perbuatan nahi munkar, karena pemerintah yang didemo adalah pemerintahan yang sah, justru itu adalah perbuatan yang dzolim karena mengganggu ketertiban umum.

Kalau ditengok segi Demokrasi pun sama Demo gak boleh mengganggu kepentingan umum”ujar Suparman Abdul Karim.

Mantan Kepala Bapenda Pringsewu Lampung Didakwa Korupsi BPHTB, Kuasa Hukum Sebut Prematur

Senada dengan Suparman tokoh masyarakat Lampung Selatan KH.Soleh Bajuri pun mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak ikut serta dalam kegiatan demo yang dilaksanakan di Jakarta karena menurutnya kegiatan bersolawat dapat dilakukan dimana saja, tidak harus di Jakarta karena juga dapat dilakukan dimushola-mushola maupun di Masid sekitar di lingkungan atau bahkan dilakukan sendiri.

“Kalau kegiatannya sholawat bersama kan bisa dilakukan dimanapun yang gak menggangu kepentingan orang banyak, bisa juga sholawat dilakukan secara sendri dirumah. ”Ujar Kiyai Soleh Bajuri.

Halaman Selanjutnya
img_title