Kawanan Gajah Liar Masuk Perkebunan dan Rusak Tanaman Milik Warga di Tanggamus

Polres Tanggamus Tinjau Area Masuknya Kawanan Gajah Liar di Perkebunan
Sumber :
  • Polres Tanggamus

Tanggamus, Lampung – Satu kelompok gajah liar yang biasa dipanggil kawanan Citra berjumlah 10 ekor, telah kembali masuk ke area perkebunan warga Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, sejak Minggu (30/7) lalu hingga saat ini.

Alpukat Siger Sibatu Hasil Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Lereng Gunung Tanggamus Lampung

Akibat masuknya gajah-gajah tersebut, 6 hektar berbagai jenis tanaman di perkebunan menjadi rusak, sehingga warga setempat harus berjaga setiap malam atau menjelang magrib untuk menghalau kawanan gajah tersebut.

Guna mengetahui kondisi di lapangan, Polres Tanggamus melalui Kabag Ops AKP Sarwani, S.E., M.M., Kasat Samapta AKP Budi Harto, S.H, dan Kasi Humas Iptu M. Yusuf, S.H beserta sejumlah personel, mendatangi lokasi kejadian.

Tim Gabungan Razia Kamar Warga Binaan Rutan Kotaagung, Ini Hasilnya

Tim tersebut didampingi oleh warga setempat dan meninjau satu persatu jalur masuk gajah serta kerusakan yang ditimbulkan. Bahkan, warga menunjukkan alat-alat penghalau gajah dan rumah pohon tempat mereka memantau gajah.

Polisi Tangkap Pengedar dan Pengguna Narkotika Jenis Sabu di Tanggamus Lampung

Di lokasi, tampak sisa-sisa kerusakan akibat gajah liar, termasuk bekas putusnya kabel PLN yang menuju pekon Wargomulyo akibat tarikan gajah, karena kabel listrik berada di jalur mereka. Namun, kabel tersebut telah berhasil tersambung kembali oleh petugas PLN.

Kasi Humas Iptu M. Yusuf menyatakan bahwa pihaknya mendatangi lokasi berdasarkan informasi dari masyarakat mengenai masuknya gajah liar ke perkebunan warga, dan daerah tersebut merupakan perbatasan antara hutan kawasan dan tanah marga.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian masuknya gajah tersebut, hanya kerusakan tanaman," kata Iptu M. di lokasi peninjauan pada Kamis (3/7) sore.

Iptu M. Yusuf menegaskan bahwa meskipun tidak ada korban jiwa saat warga menghalau gajah tersebut, namun berdasarkan informasi dari warga, ada kerusakan tanaman seluas 6 hektar.

"Menurut warga, ada 6 hektar tanaman palawija, maupun tanaman berupa petai," jelasnya.

Karena situasi tersebut, Kasi Humas mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati saat menghalau kawanan gajah tersebut.

Sutris, selaku Kadus 03, Tumpak Bayur Pekon Sedayu, Semaka, mengatakan bahwa gajah mulai masuk ke daerah tersebut pada tanggal 27 Juli 2023, namun tadi malam sudah tidak terlihat lagi, hanya meninggalkan kerusakan.

"Kerugian warga sekitar 5-6 hektar, dengan jenis tanaman seperti alpukat, petay, durian, jagung, dan singkong," kata Sutris.

Sutrisno juga menyebutkan bahwa awalnya gajah diusir menggunakan petasan dan obor, karena gajah takut terhadap api, dan warga menyalakan api di jalur gajah.

"Sekarang, informasinya gajah telah masuk ke kawasan pemerihan," ucapnya.

Sutris berharap agar pemerintah memberikan perhatian terhadap nasib para petani dengan mengambil langkah-langkah terbaik. Ia juga mengucapkan terima kasih atas perhatian Polres Tanggamus yang telah meninjau lokasi tersebut.(hum/pol)