Kembangkan Teori at-Tarābuṭ, Prof. Yusuf Baihaqi Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ilmu Tafsir Pertama UIN Raden Intan Lampung

Prof. Dr. H. Yusuf Baihaqi, Lc., MA., sebagai guru besar Ilmu Tafsir.
Prof. Dr. H. Yusuf Baihaqi, Lc., MA., sebagai guru besar Ilmu Tafsir.
Sumber :
  • Istimewa

 

Tiga argumen utama yang mendasari pentingnya teori ini menurut Prof. Yusuf adalah Ayat Al-Qur’an saling membenarkan dan menafsirkan, merujuk kepada Al-Qur’an merupakan prioritas utama dalam penafsiran. Kemudian, Rasulullah SAW sendiri telah menerapkan prinsip pengaitan antar ayat dalam praktik tafsirnya.

 

Contoh Moderasi dalam Tafsir: Poligami

Dalam praktiknya, Prof. Yusuf mencontohkan bagaimana teori at-Tarābuṭ diterapkan pada ayat yang membahas poligami. Seringkali ayat tentang kebolehan menikahi lebih dari satu wanita dijadikan dasar mutlak, tanpa mempertimbangkan potongan ayat yang menggarisbawahi syarat utama: keadilan.

 

"Menafsirkan ayat poligami tanpa menyertakan potongan ayat tentang keadilan adalah bentuk penafsiran yang tidak utuh. Dengan teori at-Tarābuṭ, kita memahami bahwa kebolehan poligami bukan mutlak, tetapi bersyarat dan terbatas," tegasnya.