Kisah Inspiratif! Dari Tukang Kebun Jadi Dosen di IIB Darmajaya Lampung

Abdurrahim, staf perpustakaan IIB Darmajaya.
Sumber :
  • Istimewa

Bandar Lampung, Lampung – Di balik hiruk pikuk aktivitas perkuliahan di Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, tersembunyi sosok inspiratif yang menjadi magnet bagi para mahasiswa. 

 

Dialah Abdurrahim, atau akrab disapa Mbah Saring, seorang staf perpustakaan yang perjalanannya begitu menginspirasi.

 

Mbah Saring memulai kariernya di IIB Darmajaya sebagai seorang tukang kebun. Dengan tangan kasar dan semangat juang yang tinggi, ia menjalankan tugasnya sehari-hari. Namun, di balik kesederhanaannya, tersimpan hasrat yang besar untuk terus belajar.

 

Berkat ketekunan dan dedikasinya, Mbah Saring berhasil meraih beasiswa dari Yayasan Alfian Husin dan melanjutkan pendidikannya di Program Studi Sistem Informasi IIB Darmajaya. 

 

Prestasi ini menjadi titik balik dalam hidupnya. Tak berhenti sampai di situ, ia pun meraih gelar Magister Pendidikan Agama Islam.

 

Kini, Mbah Saring tidak hanya mengelola ribuan buku di perpustakaan, tetapi juga berbagi ilmu sebagai dosen mata kuliah agama. 

 

Dengan senyum ramah dan peci khasnya, ia selalu siap membantu mahasiswa mencari referensi dan memberikan bimbingan.

 

"Mbah Saring adalah sosok yang luar biasa. Dari seorang tukang kebun, ia berhasil menjadi seorang pendidik yang menginspirasi banyak orang. Kehadirannya di kampus ini adalah bukti nyata bahwa dengan semangat yang tinggi, kita bisa mencapai apa pun yang kita inginkan," ujar Firmansyah YA, Sekretaris Yayasan Alfian Husin.

 

Mbah Saring bukan hanya menjaga buku-buku dan sumber ilmu, tetapi juga menyalakan api semangat bagi setiap orang yang berinteraksi dengannya. Kisah hidupnya adalah bukti bahwa tidak ada batasan bagi mereka yang berani bermimpi dan bekerja keras untuk mewujudkannya. 

 

Kisah hidup Mbah Saring mengajarkan kita bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha. Semangatnya untuk terus belajar dan mengembangkan diri patut dicontoh oleh generasi muda. (*)

 

Sumber : Darmajaya.ac.id