Dari Lahan Sawit hingga Agrowisata: Inovasi PTPN I Regional 7 di Tengah Transformasi Nasional

Region Head PTPN I Regional 7, Tuhu Bangun
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

Lampung – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 7, bagian dari Sub Holding SupportingCo yang baru dibentuk pada Desember 2023, telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi Indonesia. 

 

Dalam rangka mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN), PTPN I Regional 7, yang mencakup wilayah Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu, berperan penting dalam mengelola aset perkebunan unggul melalui berbagai langkah strategis, termasuk optimalisasi dan diversifikasi aset.

 

Region Head PTPN I Regional 7, Tuhu Bangun saat berjumpa dengan awak media pada Rabu (11/9/2024) menjelaskan, transformasi besar ini terjadi setelah penggabungan PTPN VII dengan beberapa PTPN lainnya, yang kini beroperasi di bawah naungan SupportingCo. 

 

Dengan perubahan nama menjadi PTPN I Regional 7, perusahaan tidak hanya mengalami restrukturisasi organisasi tetapi juga peningkatan kinerja yang signifikan. 

 

Hingga Agustus 2024, PTPN I Regional 7 membukukan laba sebesar Rp107,68 miliar, sebuah pencapaian yang luar biasa di tengah tantangan ekonomi global.

 

Salah satu tonggak kesuksesan PTPN I Regional 7 adalah keberhasilannya dalam meraih sembilan penghargaan bergengsi di ajang PTPN Award 2024. 

 

Unit kerja di wilayah Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu berhasil menduduki peringkat teratas dalam kategori Kebun Karet Terbaik, Pabrik Terbaik, dan Kebun dengan Produktivitas Tertinggi. 

 

Kebun Way Berulu di Lampung, misalnya, dinobatkan sebagai juara dalam kategori Kebun Karet Terbaik, sementara Pabrik Karet Kedaton meraih peringkat pertama dalam kategori Pabrik Terbaik.

 

PTPN I Regional 7 juga tidak berhenti pada peningkatan produktivitas semata. Dalam rangka optimalisasi aset, perusahaan terus menjajaki peluang kerjasama dengan pihak ketiga untuk mengembangkan sektor-sektor non-core seperti Agrowisata, Hospitality, dan Pertambangan. 

 

Pengembangan aset ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat sekitar, sekaligus mendukung proyek infrastruktur nasional seperti pembangunan Jalan Tol Lintas Sumatera.

 

Selain itu, PTPN I Regional 7 menegaskan pentingnya menjaga aset-aset perkebunan yang merupakan hasil nasionalisasi pada tahun 1958. 

 

Melalui pendekatan persuasif seperti musyawarah dan mediasi, serta langkah hukum jika diperlukan, perusahaan berupaya memastikan aset-aset negara tersebut tetap terjaga dan berfungsi untuk kepentingan nasional.

 

Tidak hanya fokus pada bisnis, PTPN I Regional 7 juga menjalankan tanggung jawab sosial melalui berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). 

 

Perusahaan bersinergi dengan pemerintah daerah, lembaga hukum, TNI/POLRI, dan media untuk memastikan keberlanjutan operasional sekaligus mendukung pembangunan ekonomi daerah.

 

Melalui acara Media Gathering yang digelar hari ini, PTPN I Regional 7 kembali menekankan pentingnya peran media dalam mendukung keberlangsungan usaha perusahaan. 

 

Dengan sinergi dan kolaborasi bersama seluruh stakeholder, PTPN I Regional 7 optimis dapat meningkatkan minat investor untuk terus mengembangkan potensi bisnis di masa depan.

 

Keberhasilan PTPN I Regional 7 dalam menjalankan transformasi dan terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat memainkan peran strategis dalam pembangunan nasional yang berkelanjutan. (*)