Penggunaan QRIS di Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung untuk Modernisasi

Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

Lampung – Branch Manager Bank Mandiri Cabang Lampung Vita Rosalina Fahri menjelaskan, pihaknya tengah mendorong transformasi digital di Pasar Pasir Gintung dengan memperkenalkan sistem pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). 

 

Inisiatif ini bertujuan untuk mempermudah transaksi dan mendukung modernisasi pasar.

Branch Manager Vita Rosalina Fahri Bank Mandiri Lampung

Branch Manager Vita Rosalina Fahri Bank Mandiri Lampung

Photo :
  • Foto Dokumentasi Riduan

Vita menjelaskan bahwa meskipun Pasar Pasir Gintung, yang baru saja diresmikan, memiliki sekitar 300 pedagang, hanya sekitar 30 yang telah memanfaatkan QRIS. 

 

"Kami melihat adanya kebutuhan untuk sistem pembayaran digital di pasar ini. QRIS adalah solusi yang kami tawarkan untuk mempermudah proses transaksi baik bagi pedagang maupun konsumen," kata Fahri saat diwawancarai, Senin (26/8/2024).

 

QRIS yang terintegrasi dengan platform Livin’ dari Bank Mandiri memberikan kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi. 

 

Meskipun penggunaan QRIS tidak diwajibkan, Fahri berharap seluruh pedagang di Pasar Pasir Gintung akan segera beralih ke sistem ini. 

 

"Kami akan melakukan sosialisasi bertahap agar semua pedagang dapat memahami manfaat dari QRIS dan mendukung upaya modernisasi pasar," tambahnya.

 

Dengan pengenalan QRIS, Bank Mandiri berharap dapat mempercepat dan mempermudah transaksi di pasar serta mendukung pertumbuhan UMKM. 

 

Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Bank Mandiri untuk meningkatkan efisiensi pasar dan mendukung perkembangan ekonomi lokal.

 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka lembaran baru bagi Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung, setelah proses revitalisasi yang menelan anggaran sebesar Rp 38 miliar. 

 

Revitalisasi ini merupakan tanggapan langsung atas keluhan pedagang yang merasa kondisi pasar sebelumnya tidak memadai.

 

"Saya masih ingat, beberapa tahun lalu saya pernah ke sini. Banyak ibu-ibu pedagang yang mengeluh tentang pasar yang kotor dan tidak tertata," ungkap Jokowi saat meresmikan pasar tersebut, sebagaimana terlihat dalam tayangan di YouTube Sekretariat Presiden. 

 

"Mereka bilang, 'Pak, pasarnya tidak rapi, kotor, dan kurang tertata.' Maka dari itu, saya perintahkan untuk segera melakukan revitalisasi," sambungnya. 

 

Jokowi menegaskan bahwa pasar merupakan pusat ekonomi yang vital bagi masyarakat. Menurutnya, revitalisasi ini tidak hanya soal fisik bangunan, tetapi juga untuk menghidupkan kembali denyut ekonomi di sekitar pasar.

 

"Dengan anggaran Rp 38 miliar, pasar ini telah kita bangun kembali. Saya minta agar tata kelola pasar ini dijaga dengan baik, karena aktivitas jual beli di sini menunjukkan bahwa ekonomi di kota ini berjalan dengan baik," tambah Jokowi. (*)