Jokowi Sapa Tiga Pemimpin Keanggotaan Baru KTT Ke-42 ASEAN
- Antara
VIVA Lampung, Nasional – Presiden Joko Widodo menyapa tiga pemimpin dunia saat pembukaan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu. Ketiga pemimpin tersebut adalah Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, dan Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak.
“Saya ingin menyambut Yang Mulia Dato Seri Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia. Dan Yang Mulia Sonexay Siphandone, Perdana Menteri Laos. Dan juga Yang Mulia Taur Matan Ruak, Perdana Menteri Timor Leste. Selamat datang di ASEAN keluarga,” kata Jokowi.
Ketiga pemimpin yang disebutkan oleh Presiden Jokowi dalam pidatonya tersebut baru pertama kali menghadiri KTT ASEAN. Anwar Ibrahim dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10 pada 24 November 2022, hanya 10 hari setelah KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 di Phnom Penh, Kamboja.
Sonexay Siphandone diangkat sebagai Perdana Menteri Laos pada 30 Desember 2022, dan juga akan menjabat sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2024. Sementara itu, Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak menghadiri KTT ASEAN untuk pertama kalinya setelah diterima sebagai Anggota ke-11 ASEAN pada akhir tahun lalu.
Perumusan roadmap Timor Leste menuju keanggotaan penuh di ASEAN menjadi salah satu topik utama yang dibahas dalam KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo. KTT dihadiri oleh semua pemimpin organisasi kerja sama regional, serta Timor Leste, kecuali Thailand dan Myanmar.
Perdana Menteri Thailand Prayur Chan-o-cha tidak hadir karena negaranya sedang mempersiapkan pemilihan umum yang dijadwalkan berlangsung pada 14 Mei 2023, dan diwakili oleh Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Don Pramudwinai. Sementara itu, Myanmar yang dipimpin junta dikeluarkan dari pertemuan tingkat tinggi ASEAN karena dianggap gagal mengimplementasikan Five-Point Consensus (5PC), sebuah rencana perdamaian yang digagas para pemimpin ASEAN pada April 2021 untuk membantu mengakhiri konflik di Myanmar. .
Indonesia sebagai ketua KTT ASEAN telah menetapkan tema “ASEAN Matters: Epicenter of Growth” yang artinya ASEAN relevan dan penting sebagai pusat pertumbuhan dunia. Indonesia bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan efektivitas lembaga-lembaga ASEAN untuk menghadapi tantangan 20 tahun ke depan.
Sebagai ketua, Indonesia juga berkomitmen untuk memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan yang berkelanjutan. Ia mengajak negara-negara anggota ASEAN untuk berperan aktif dan menawarkan ide dan solusi bagi perdamaian dan kemakmuran di kawasan. Negara ini bertujuan untuk memandu kawasan menuju ASEAN 2045, yang membutuhkan kemampuan beradaptasi, daya tanggap, dan daya saing yang lebih besar melalui cara ASEAN, yang sejalan dengan prinsip-prinsip Piagam ASEAN.(Antara)