Fakta Terkait Pembunuhan Mahasiswi Cantik di Pandeglang
Lampung – Kasus pembunuhan oleh mantan kekasih terhadap mahasiswi cantik di Pandeglang terus menuai sorotan. Diketahui pelaku, Riko Arizka inisial RA (21) sempat memberi hadiah ke korban, Elisa Siti Mulyani inisial ES (22).
Pembunuhan tersebut terjadi di Jalan Stadion Badak, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Rabu, 8 Februari 2023 malam hari.
Elisa merupakan mahasiswi semester tujuh di salah satu universitas di Kota Serang.Ia ditemukan tergeletak di pinggir jalan area semak-semak di SMK Muhammadiyah Pandeglang.
Berikut adalah 6 fakta terkait pembunuhan mahasiswi cantik di Pandeglang.
1. Jalin Hubungan Pacaran Selama 4 Tahun
RA dan ES sebelumnya sudah menjalin hubungan pacaran selama 4 tahun. Kisah asmara mereka dimulai sejak di bangku SMK.
Mereka tinggal di satu daerah, yakni Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Namun hubungan mereka kandas di tengah jalan setelah ES meminta putus.
Akan tetapi, RA terus berharap dapat kembali menjalin hubungan pacaran dengan ES.
2. Sempat Beri Hadiah Ulang Tahun
Sebelum pembunuhan terjadi, RA sempat bertemu dengan ES untuk merayakan hari ulang tahun ES.
“Sebelum kejadian, pada hari Selasa (7 Februari 2023) sempat ketemu (Elisa-red) untuk memberikan hadiah ulang tahun,” kata Riko Arizka di Polres Pandeglang, pada Jumat, 10 Februari 2023.
Pada saat itu, mereka melakukan pertemuan dan Riko masih menjalin hubungan baik dengan ES.
Tentunya hal tersebut ditunjukan ES untuk menunjukan rasa cintanya kepada RA yang masih berharap untuk kembali menjalin hubungan pacaran.
3. RA dan ES bertemu tanpa sengaja
Pada Rabu, 8 Februari 2023 sekitar pukul 22.00 WIB, RA yang mengendarai motor Yamaha N-Max untuk pulang usai menyetrum ikan di sebuah sungai, dirinya tanpa sengaja berpapasan dengan ES menggunakan motor Honda Beat menuju pulang ke rumah.
RA pun mengejar ES. Setelah itu, RA mengajak ES untuk mengobrol di daerah Stadion Badak, Kabupaten Pandeglang saja.
Setelah itu, terjadi cekcok antara pelaku dan korban
“Pelaku dan korban sempat cekcok, kemudian pelaku yang terpancing emosi mencekik korban dari belakang,” kata Kasatreskrim Polres Pandeglang, AKP Shilton Silitonga.
4. Cara RA Membunuh ES
Dalam cekcok tersebut, RA menganiaya korban. ES sempat memberi perlawanan dengan menggigit tangan pelaku. Namun, Elisa kalah tenaga.
Setelah cekcok terjadi, RA lantas menyeret korban di jalan Stadion Badak, Kabupaten Pandeglang menuju ke semak-semak.
ES yang diseret sekitar 2 meter langsung lemas.
Saat di semak-semak itu, RA langsung menghabisi nyawa korban.
“Pelaku yang melihat ada closet di sana, langsung mengunakan itu untuk memukul korban, hingga meninggal dunia,” ujar AKP Shilton Silitonga.
“Korban mengalami luka di bagian leher karena terkena benturan closet WC. Pakaian korban setengah terbuka, karena berontak saat diseret RA,” lanjutnya.
5 Usai Membunuh, RA Membawa Kabur Laptop dan Handphone ES
Setelah melakukan aksi pembunuhan, RA yang berprofesi sebagai ojek online itu membawa handphone dan laptop milik ES.
Sedangkan motor ES, dimasukan ke dalam semak-semak untuk menyembunyikan barang bukti.
Terakhir, RA langsung menuju ke kediamannya.
6 Penangkapan RA
Saat kejadian cekcok RA dan ES, terdapat seorang saksi yang mendengar cekcok. Setelah itu langsung melaporkannya ke polisi setempat menggunakan handphone.
Satreskrim Polres Pandeglang langsung bergerak dan menangkap RA di kediamannya di Kampung Cipacung, Pandeglang satu jam setelah pembunuhan terjadi.
7. Alasan Pelaku Membunuh Korban
RA mengaku membunuh perempuan yang dicintainya itu lantaran merasa sakit hati karena ES seringkali berbohong kepadanya.
“Sakit hati suka bohong, ngomongnya mah A gak tau nya B,” ungkap Riko.
Karena dianggap kerap berbohong, RA akhirnya terlibat cekcok dengan korban Elisa saat mereka bertemu pada Rabu, 8 Februari 2023 malam hari.
Pada saat terlibat cekcok dengan ES, RA mengaku gelap mata hingga akhirnya membunuh korban pada malam itu juga.
Sekarang RA mengaku khilaf sampai membunuh korban ES. Ia pun akhirnya menyesali perbuatannya karena telah menghilangkan nyawa sang mantan kekasih.
“Gelap mata dan hilap (Membunuh-ES), saya menyesal,” kata RA.
8. Sosok Ayah ES
Sosok ayah dari ES bukanlah orang sembarangan. Ayah ES bernama Tubagus Hadi Mulyana atau biasa dipanggil Encep Mbe yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) Kadin Provinsi Banten.
Diketahui, ES merupakan putri bungsu dari Encep Mbe. Meski merasa kehilangan sosok Elisa. Tubagus Hadi tetap berusaha untuk ikhlas.
“Saya berusaha untuk ikhlas menerima ketentuan dari Allah SWT,” pungkasnya.