Perjuangan Kakek asal Nganjuk, Gowes Selama 10 Hari Demi Pelukan Cucu di Lampung
- Istimewa
Pesawaran, Lampung – Dalam sebuah aksi penuh haru, Sanuari, seorang pria berusia 65 tahun asal Dusun Kauman, Desa Pace Kulon, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, melakukan perjalanan jauh dengan sepeda.
Tujuannya? Mengobati kerinduannya pada anak dan cucu yang tinggal di Desa Durian, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Perjalanan sejauh ribuan kilometer ini ditempuh Sanuari seorang diri tanpa ditemani siapapun. Sepanjang perjalanan, ia mengabadikan setiap momen dengan kamera sederhana. Setelah 11 hari mengayuh sepeda, Sanuari akhirnya tiba di Kabupaten Pesawaran.
Saat ditemui Lampung.viva.co.id, di sebuah warung kopi di pinggir jalan, Sanuari menceritakan suka duka perjalanannya. Ia berhenti untuk istirahat yang lokasinya masih 4 jam perjalanan menuju ke rumah anaknya.
"Mau gowes ke tempat anak saya di Lampung. Saya mau ketemu sama anak dan cucu. Walaupun jauh bagaimana, setelah sampai di sini rasa capek dan lelah akan hilang setelah bertemu anak cucu," kata Sanuari dengan senyum merekah.
Perjalanan yang dimulai pada 24 Juli 2024 ini telah dipersiapkan dengan matang. Sanuari membawa perlengkapan lengkap, mulai dari pakaian ganti hingga pompa sepeda.
"Alhamdulillah, dalam perjalanan sepeda tidak mengalami kerusakan. Di perjalanan disambut positif oleh warga masyarakat yang melihat dan warga mendoakan semoga diberikan keselamatan," tuturnya.
Kebaikan hati masyarakat sepanjang perjalanan turut menghangatkan hati Sanuari. Banyak warga yang menawarkan makanan, minuman, bahkan tempat beristirahat.
"Ada yang ngasih makan, ngasih minum oleh warga kalau saya berhenti di warung. Di jalan ketemu sesama penggowes diajak mampir, diajak makan, dikasih ongkos buat beli kopi," kenang Sanuari.
Untuk beristirahat di malam hari, Sanuari biasanya menginap di Polsek, Koramil, masjid, mushola, atau Polres.
Saat ini, ia telah sampai di Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, dan masih membutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk sampai ke rumah anaknya.
"Anak saya belum tahu, tidak saya kasih tahu. Supaya ada kejutan. Jadi, tidak ngasih tahu sebelumnya. Dan, saat ini istirahat ngopi dulu, nanti setelah ngopi baru melanjutkan perjalanan. Soalnya perjalanan masih jauh kurang lebih 4 jam. Karena, perjalanan dari Pelabuhan Bakauheni sampai di Kabupaten Pesawaran belum istirahat," tutupnya.
Kisah Sanuari ini menginspirasi banyak orang tentang kekuatan cinta keluarga yang mampu mengalahkan segala rintangan. Jarak dan waktu tidak menjadi penghalang bagi seorang kakek untuk bertemu dengan orang-orang yang dicintainya.