Respon Cepat Atasi Karhutla Polres Pesisir Barat Datangi Beberapa Titik Hotspot

Polres Pesisir Barat mendatangi beberapa titik hotspot karhutla
Sumber :
  • Polres Pesisir Barat

Pesisir Barat, LampungPolres Pesisir Barat telah melakukan peninjauan beberapa titik hotspot karhutla (Kebakaran hutan dan lahan) yang terpantau berada di wilayah hukum mereka pada hari Rabu (2/7).

Kabag Ops Polres Pesisir Barat, AKP Abdul Rasyid, S.H, M.H, yang mewakili Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra, S.IK, M.H, menyatakan bahwa telah terpantau adanya 3 titik hotspot karhutla di wilayah hukum Polres Pesisir Barat.

Titik-titik tersebut antara lain berada di Pekon Lintik, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat dengan koordinat titik hotspot (-5.21599 103.93361), Desa Lemong, Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat dengan koordinat titik hotspot (-4.9489 103.68974), dan Desa Kota Batu, Kecamatan Ngaras, Kabupaten Pesisir Barat dengan koordinat titik hotspot (-5.45331 104.22105). Saat ini, ke-3 titik hotspot tersebut sudah berhasil dipadamkan.

AKP Abdul Rasyid juga mengimbau kepada masyarakat agar bekerja sama dengan Pemerintah dalam mengantisipasi dan mencegah terjadinya karhutla.

Selain itu, dia juga mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap munculnya titik api di wilayah mereka. Jika menemukan titik hotspot, segera laporkan agar langkah penanganan dapat diambil dengan cepat. Bersama-sama kita harus mengawasi lahan yang sering menjadi tempat munculnya titik api dan melakukan pemadaman apabila menemukan titik api yang masih kecil agar tidak menyebar menjadi lebih besar. 

Kabag Ops menekankan pentingnya untuk tidak ada masyarakat yang melakukan pembakaran lahan, terutama karena saat ini cuaca panas sangat ekstrem, dan pembakaran dapat menyebabkan api dengan mudah menyebar.

Dia juga menambahkan bahwa kelestarian lingkungan harus dijaga dengan cermat, terutama dari bencana Karhutla yang berdampak buruk bagi manusia dan ekosistem alam. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan tidak membuka lahan melalui pembakaran. Semua pihak diharapkan mencintai lingkungan dan bekerja bersama dalam mencegah terjadinya bencana Karhutla.

"Mari kita cintai dan jaga kelestarian lingkungan kita terutama dari bencana Karhutla yang tentunya sangat berdampak buruk bagi kita manusia dan ekosistem alam," pungkasnya. (hum/pol)