Fitria Khasanah: Jenius Cilik asal Bandar Lampung, Dari Bayang-bayang Masa Lalu Menuju Masa Depan Gemilang

‎Fitria Khasanah, meraih penghargaan sebagai developer game edukasi
Sumber :
  • Istimewa

Bandar Lampung, LampungFitria Khasanah, nama yang mungkin terdengar asing bagi banyak orang, namun karyanya telah menginspirasi banyak anak muda di Indonesia. Gadis cilik asal Bandar Lampung ini membuktikan bahwa latar belakang keluarga tidak menentukan masa depan seseorang. 

Imigrasi Kotabumi Raih Penghargaan, Pengelolaan Aset Negara Dinyatakan Terbaik

 

Meskipun lahir dari keluarga mantan aktivis NII, Fitria justru tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas, kreatif, dan penuh prestasi.

KPU Lampung Borong Tiga Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen dalam Tata Kelola yang Baik

 

‎Fitria Khasanah merupakan siswi SMP di Bandar Lampung yang merupakan peraih  penghargaan sebagai developer game edukasi termuda dengan karya terbanyak dari lembaga prestasi Indonesia. 

Satlantas Polres Lampung Tengah Raih Penghargaan Bidang Operasional di Rakernis Lalu Lintas 2024

‎Sejak Sekolah Dasar Fitria sudah menekuni pembelajaran coding lewat kursus desain 3D Blender, Roblox Studio dan Engine Unity sebagai bekal untuk membuat game.

‎Gadis cilik ini punya segudang prestasi. Ia pernah viral karena membuat puluhan game online dan offline petualangan edukatif yang bisa diunduh lewat aplikasi playstore android. 

‎Game yang paling banyak diunduh adalah game Jelajah Lampung dan Bangkitnya Nusantara. Game ini bahkan menjadi materi pelajaran oleh guru guru di sekolah. 

‎"Sebab materinya tentang ragam budaya Nusantara, yang dianggap dapat membantu pelajaran di sekolah," jelas Fitria. 

‎Selain menjadi developer game, Fitria juga jago menari adat tarian nusantara, termasuk tarian khas Lampung seperti Tari Sembah Adat. 

‎Bukan itu saja, Fitria juga menekuni  cabang olahraga sepatu roda, skateboard dan futsal, di beberapa event nasional, ia pernah berhasil menyabet juara 1 di kategori sepatu roda freestyle dan speed.

‎Fitria juga sering mengikuti turnamen esport online dan offline seperti Mobile Legend, Free Fire dan Valorant

‎Meski banyak aktifitas diluar sekolah, tapi belajar pelajaran sekolah tetap menjadi prioritas utamanya.

‎"Yang penting bisa membagi waktu, maka hobi itu tidak menjadi masalah," jelas Fitria

‎Ada sisi lain yang tak banyak orang tahu yaitu bahwa Fitria lahir dari kedua orang tua yang merupakan mantan aktivis teroris NII yaitu Ken Setiawan dan Eva Sovia Dona.

‎NII atau Negara Islam Indonesia adalah nama lain dari Darul Islam Tentara Islam Indonesia (DI TII) yang merupakan organisasi politik yang di proklamirkan oleh Kartosuwiryo yang saat ini telah di tetapkan sebagai Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris (DTTOT). 

‎Menurut Ken, nama Fitria Khasanah sebenarnya merupakan 'nama kedua' Mamanya dulu saat berbaiat menjadi anggota teroris NII.

‎Nah, untuk mengabadikan cerita masa lalu mereka, si kecil ini diberi nama Fitria Khasanah.

‎"Jadi memang sudah direncanakan untuk mengabadikan nama di NII sebagai kenang kenangan. Bila punya anak laki-laki dikasih 'nama kedua' Ayahnya. Jika perempuan, dikasih 'nama kedua' mamanya, yaitu Fitria Khasanah," tambah Ken. 

‎Saat ini aktifitas selain belajar disekolah dan mengembangkan hobinya, Fitria juga sering diundang ke sekolah sekolah menjadi narasumber untuk menyampaikan pengalamannya dan motivasi kepada para pelajar bahwa game itu juga banyak sisi positifnya. 

"‎Bahkan Fitria pernah diundang oleh Gubernur di Mahan Agung diminta untuk menyampaikan pengalaman dan karyanya di depan seluruh Kepala Dinas dan Bupati/ Walikota se Provinsi Lampung," papar Ken.(*)