Fitria Khasanah Siswi SMP di Lampung Segera Luncurkan Game Virtual Reality "Semesta Nusantara"
- Istimewa
Bandar Lampung, Lampung – Fitria Khasanah, seorang siswi SMP asal Bandar Lampung, kembali menorehkan prestasi membanggakan. Kali ini, ia berhasil merancang game Virtual Reality (VR) edukasi bertajuk "Semesta Nusantara" yang mengangkat tema toleransi dan keberagaman.
Game yang berisi tentang edukasi seputar toleransi dan keberagaman bertajuk "Semesta Nusantara" direncanakan akan segera di luncurkan bulan Februari 2025.
Game ini mengajak pemain untuk menjelajahi berbagai wilayah di Indonesia secara virtual. Dengan grafis 3D yang memukau, pemain dapat melihat langsung keindahan alam dan keunikan budaya Nusantara.
Perlu diketahui bahwa teknologi Virtual Reality bekerja dengan memanipulasi otak manusia sehingga pengguna dapat merasakan berbagai hal virtual seolah-olah nyata.
Fitria, yang sebelumnya dikenal sebagai developer game edukasi termuda dengan karya terbanyak, telah menunjukkan bakatnya sejak usia dini. Sebagai siswi yang aktif mengikuti kursus desain 3D, Roblox Studio, dan Unity Engine, Fitria sudah berpengalaman dalam pengembangan game sejak SD.
Prestasinya di dunia pengembangan game tidak hanya membuatnya dikenal di Lampung, tetapi juga mengantarkannya meraih penghargaan bergengsi dari Lembaga Prestasi Indonesia.
"Semesta Nusantara" merupakan proyek game VR pertama yang dibantu oleh para senior developer dan programmer berpengalaman.
Game ini didukung oleh orang tua Fitria, Ken Setiawan, seorang mantan aktivis NII yang kini aktif dalam lembaga NII Crisis Center, sebuah pusat rehabilitasi bagi korban NII.
Dikenal dengan latar belakang keluarganya yang penuh inspirasi, Fitria tetap rendah hati meskipun tinggal di sebuah kontrakan sederhana.
Sebelum meluncurkan "Semesta Nusantara," Fitria juga pernah viral berkat game-game petualangan edukatif yang telah ia buat, seperti "Jelajah Lampung" dan "Bangkitnya Nusantara," yang bisa diunduh di Google Play Store.
Game "Semesta Nusantara" tidak hanya menyajikan visual menarik dengan gambar 3D dari rumah adat yang ada di seluruh Indonesia, tetapi juga mengajak penggunanya untuk menjelajahi berbagai provinsi, mengenal keberagaman budaya, dan belajar tentang pentingnya sikap toleransi.
Fitria berharap bahwa dengan pendekatan ini, game tersebut dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang semakin menyukai teknologi VR.
"Melalui game ini, saya berharap kita semua bisa lebih mencintai tanah air dan menghargai budaya Nusantara, serta mengembangkan sikap toleransi di tengah keragaman yang ada," ujar Fitria.
Dengan diluncurkannya game VR "Semesta Nusantara" di bulan Februari mendatang, Fitria berharap karya inovatif ini bisa memberikan kontribusi positif dalam mendidik generasi muda Indonesia untuk lebih mencintai tanah air dan mempererat hubungan antar masyarakat yang beragam.
"Jadi pengguna bisa melihat semua yang ada di Nusantara melalui dunia digital Virtual Reality dan diharapkan ini dapat mengedukasi tentang kesadaran bertoleransi dan lebih mencintai terhadap budaya tanah air Indonesia daripada budaya dari luar," tutup Fitria.(*)