Epidemi HIV di Indonesia Sangat Berkaitan dengan Naiknya Kasus Sifilis

Ilustrasi HIV
Sumber :
  • iStockphoto

VIVA Lampung, Kesehatan – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa epidemi HIV di Indonesia sangat terkait dengan peningkatan kasus penyakit sifilis atau Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum.

Mansetus dan Sepeda Motor Penyelamat, Menghidupkan Harapan di Pelosok Flores Timur

“Epidemi HIV, khususnya di Indonesia sangat berkaitan dengan peningkatan kasus sifilis. Baik di populasi kunci maupun pada populasi umum,” kata Imran Pambudi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, di kutip dari Antara (17/05/2023).

Imran menjelaskan bahwa IMS adalah salah satu penyebab masalah kesehatan, sosial, dan ekonomi di banyak negara. Padahal, banyak penyakit yang disebabkan oleh IMS dapat dicegah dan diobati. Sayangnya, kadang-kadang stigma dalam masyarakat membuat penderita enggan untuk melakukan pemeriksaan dan mengobati penyakit tersebut.

Inovasi 'BOM PASSION' Upaya Berantas Malaria di Lampung

Pengendalian HIV berkaitan erat dengan pengendalian sifilis. IMS berperan sebagai pintu masuk infeksi HIV. Di sisi lain, sifilis dapat meningkatkan risiko penularan HIV hingga 300 kali lipat.

Kondisi yang berisiko ini dapat menyebabkan cacat pada bayi akibat sifilis atau bayi yang terinfeksi sifilis sejak dalam kandungan.

IDI Komitmen Dukung Kesehatan Lampung, Siap Jadi Mitra Strategis Pemerintah

Dampak lainnya termasuk infertilitas akibat gonore, peningkatan angka kematian bayi lahir mati, dan infeksi human papillomavirus (HPV) yang dapat menyebabkan kanker serviks dan merupakan penyebab kematian yang signifikan saat ini.

Oleh karena itu, Imran mengatakan pengendalian IMS seharusnya menjadi program yang dilakukan mulai dari fasilitas kesehatan tingkat dasar hingga tingkat lanjutan

Halaman Selanjutnya
img_title