Menurut IDAI Cuaca Ekstrem Sebabkan Anak Mudah Dehidrasi Hingga Mimisan

Ilustrasi Cuaca Panas Ekstream
Sumber :
  • iStockphoto

VIVA Lampung, Kesehatan – Ikatan Dokter Anak Indoneis (IDAI) mengatakan cuaca ekstrem dapat berdampak buruk pada kesehatan anak, seperti dehidrasi dan mimisan.

SIAR Giatkan Fogging Guna Mencegah Penyakit DBD di Bandar Lampung

Menurut Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI Himawan Aulia Rahman, saat cuaca panas, penting untuk mengurangi paparan sinar matahari secara langsung.

“Yang penting saat cuaca ekstrem ini, saat panas-panasnya, kurangi paparan UV sinar matahari secara langsung,” kata Himawan Aulia Rahman dalam Media Brief Virtual Penyakit Pada Anak Pascamudik di Jakarta, Kamis (27/04).   

Sempat Diisukan Diculik, Bocah 4 Tahun Ditemukan Tersangkut di Gorong-Gorong

Dehidrasi pada anak dapat terjadi karena kebutuhan cairan tubuh tidak tercukupi. Gejalanya termasuk mulut kering, kehausan, buang air kecil berwarna pekat, dan intensitas buang air kecil jarang.

Jika anak mengalami dehidrasi berat, orang tua harus membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat. Gejala lain seperti muntah atau diare dapat memperburuk dehidrasi. Suhu panas juga dapat menyebabkan mimisan pada anak yang memiliki pembuluh darah tipis di hidung. Pembuluh darah yang pecah dapat menyebabkan mimisan. 

Klinik Al Husna Citra Medika Meraih Akreditasi Paripurna dan Dua Penghargaan dari BPJS Kesehatan

Orang tua harus menghindarkan anak dari paparan suhu panas dan membatasi aktivitas di luar rumah selama suhu masih tinggi.

Orang tua perlu memenuhi kebutuhan cairan tubuh anak dengan memberikan air mineral dan makanan bergizi. Ini dapat menjaga imunitas anak tetap terjaga.

Bila anak sedang melakukan perjalanan pascamudik, penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan lebih banyak lagi. Tidak perlu memberikan produk kompres pendingin jika anak sudah minum cukup.

“Jadi dengan minum yang cukup, dengan cara itu bisa untuk mengurangi risiko dehidrasi atau kekurangan cairan pada anak. Jadi tidak perlu sampai ekstrem diberi produk kompres pendingin,” katanya.

Jika terpaksa keluar rumah, orang tua harus memakaikan tabir surya pada anak agar kulit terlindungi dari sinar UV. Tabir surya dapat dioleskan pada bagian tubuh anak sejak kecil sesuai ketentuan yang berlaku.

Matahari juga dapat membantu pembentukan vitamin D pada kulit. Namun, berjemur di bawah sinar matahari sebaiknya tidak terlalu lama.

Dalam situasi cuaca ekstrem, orang tua harus memperhatikan kesehatan anak dan mengambil langkah-langkah antisipasi yang tepat. Penting untuk menghindarkan anak dari paparan suhu panas secara langsung dan memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan baik. (Antara)