Lagi Viral Nasi Minyak, Ahli Gizi Peringatkan Risiko Penyakit Ini

Lagi Viral Nasi Minyak, Ahli Gizi Peringatkan Risiko Penyakit
Sumber :
  • Youtube Indonesia Food Explore

LampungNasi minyak belakangan ini ramai dan viral dibicarakan warganet di berbagai media sosial. Namun, ahli gizi mengungkapkan bahwa kuliner tersebut berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.

Luruskan Unggahan Razia Kosmetik di SMP Lampung Tengah, Polda Lampung: Bukan Razia Tapi Edukasi

Nasi minyak merupakan masakan khas Palembang, Sumatra Selatan berupa olahan nasi yang dimasak dengan minyak samin dan rempah-rempah khas Nusantara dan Timur-Tengah.

Nasi minyak biasanya disantap dengan tambahan lauk pauk, seperti malbi atau semur daging khas Palembang, kari kambing, dan sambal nanas.

Tempat Wisata Kuliner di Jalan Tol Trans Sumatera Yang Perlu Dikunjungi Selama Libur Lebaran

Namun terdapat berbagai varian kuliner nasi minyak, salah satunya nasi minyak yang ada di Surabaya.

Seperti video yang diunggah melalui akun TikTok @tiktok_kulineran, terlihat keberadaan nasi minyak disebut berasal dari sebuah warung nasi bebek kaki lima,

Polres Tulang Bawang Periksa Oknum Kepsek yang Videonya Viral sedang Konsumsi Sabu

Dalam video viral yang sudah ditonton 1 juta kali lebih tersebut, kulineran nasi lemak itu tampak ramai diminati oleh para pelanggan yang antri.

Menunya dinilai dan menjadi favorit banyak orang karena bumbu dan sambalnya disiram dengan minyak jelantah panas, dan membuat hidangan ini terasa semakin nikmat.

Tayangan itu juga memperlihatkan bagaimana si penjual berkali-kali memberi minyak panas bekas menggoreng ikan ke wadah berisi bumbu dan sambalnya.

“Tapi harus mimin akui ya, minyak jelantah ini nih yang bikin nasi semakin gurih. Apalagi dipadukan dengan daging bebek empuk dan berempah gini, beuh makin berlipat-lipat ganda guys kenikmatannya,” ungkap narasi dalam video itu.

Menanggapi video itu, Spesialis Gizi Klinik dari Rs Pondok Indah-Puri Indah, Dr. Raissa Erwina Djuanda mengatakan jika terlalu banyak makanan berminyak bisa 

menimbulkan risiko dislipidemia. Dislipidemia itu adalah penyakit kolesterol tinggi, memang dikaitkan dengan konsumsi minyak, lemak berlebihan

Melansir melalui Medical News Today, dislipidemia terjadi ketika seseorang mempunyai kadar lipid abnormal dalam darah. Mengenai hal ini, kadar lipoprotein kepadatan rendah (LDL) atau kolesterol jahat di dalam darah cukup tinggi. LDL dikatakan jahat karena dapat menumpuk dan membentuk gumpalan atau plak di dinding arteri.

“Kolesterol naik perlu waspada karena bisa jadi salah satu faktor risiko (penyakit) jantung, strok. Kalau dibiarkan, pembuluh darah bisa akan pecah,” tegasnya.

Oleh karena itu, dia meminta agar masyarakat tidak terlalu sering mengonsumsi makanan berminyak, termasuk nasi minyak. Jika terus mengonsumsinya, sebisa mungkin setelah itu hindari makanan yang kembali mengandung banyak minyak.

Raissa menjelaskan bahwa asupan minyak sejatinya hanya 2 sendok makan setiap harinya. Jika berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar masyarakat menjaga pola makannya mengingat saat ini mulai terjadi pergeseran usia penyakit degeneratif seperti jantung dan strok. 

Raissa juga meminta supaya masyarakat rutin berolahraga untuk meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

“Jadi jika kolesterol jahatnya berlebihan tetapi yang baiknya tinggi bisa memproteksi yang jahat tadi. Makanya perlu dan penting pola hidup sehat,” imbau Raissa.

Sebagian masyarakat mungkin memakai minyak goreng bekas dengan alasan berhemat. Meski penggunaannya tidak dilarang, konsumsi minyak jelantah kadar berlebihan tidak disarankan karena minyak yang semakin sering dipanaskan bisa mengalami kerusakan karena adanya oksidasi yang membuat makanan tersebut menjadi bau.

Selain menakar penggunaan minyak dalam pola makan harian, Genhype juga dapat memperbaiki kualitas hidup dengan menggunakan minyak goreng secara sehat. 

Antara lain yakni dengan menghindari memanaskan minyak pada suhu terlalu tinggi serta selalu tiriskan makanan setelah digoreng dan serap minyak berlebih menggunakan tisu.

Disarankan juga untuk secara berkala mengganti minyak goreng dengan yang baru jika warnanya sudah menghitam, mengeluarkan asap yang berlebihan, berbau, atau muncul buih pada makanan yang sedang digoreng. (BEchannel)