AJI dan IJTI Kecam Ulah Gubernur Lampung Intimidasi Jurnalis TV

AJI dan IJTI Kecam Ulah Gubernur Lampung Intimidasi Jurnalis TV
Sumber :
  • Istimewa/Tangkapan Layar

“Kami mendukung kebebasan pers dan hak untuk mendapatkan informasi yang benar dan akurat. Tindakan meminta penghapusan rekaman jurnalis dapat berdampak negatif pada kebebasan pers dan kredibilitas informasi yang disampaikan. Oleh karena itu, kami mendorong untuk selalu mempertahankan kebebasan pers dan menyadari pentingnya peran jurnalis dalam menyampaikan informasi,” kata Dian, Selasa 16 Mei 2023.

Polresta Bandar Lampung Bekuk Pelaku Spesialis Curanmor DPO Sejak 2023, Modus Cari Target Malam

AJI juga mengingatkan bahwa pekerjaan jurnalis dilindungi oleh Undang-Undang Pers. Pejabat publik tidak boleh takut terhadap jurnalis.

Menurut Dian, intimidasi masih terjadi terhadap jurnalis karena tidak semua pihak yang terlibat dalam intimidasi menghormati Undang-Undang Pers.

Membangun Potensi Peternakan dan Kesehatan Hewan di Lampung

Kepala Bidang Advokasi dan Hukum IJTI Lampung, Rendi Mahardika, menyatakan bahwa jurnalis TV memiliki peran penting dalam menyediakan informasi yang akurat, terkini, dan dapat dipercaya kepada masyarakat. Melalui liputan langsung atau wawancara, jurnalis TV dapat memberikan gambaran yang jelas dan mendalam tentang peristiwa di sekitar kita.

Di era digital saat ini, jurnalis TV juga dapat menyampaikan informasi melalui platform media sosial seperti Instagram, Twitter, atau YouTube. Selain itu, jurnalis TV memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan informasi secara objektif, tanpa merugikan pihak mana pun, dan menghormati hak asasi manusia.

Tercatat 6.820 Pemudik Menyeberang Melalui Pelabuhan Panjang

Jurnalis TV juga dapat memberikan kontribusi positif dalam membentuk opini publik dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu penting. Dengan menyajikan fakta dan data yang akurat, jurnalis TV dapat membantu orang membuat keputusan yang cerdas dan membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, beberapa jurnalis memiliki risiko yang lebih tinggi karena meliput isu-isu sensitif atau kontroversial yang sering melibatkan kepentingan berbagai pihak, termasuk kepentingan perusahaan atau pemerintah.

Halaman Selanjutnya
img_title