Mahfud MD: Hindari Golput di Pemilu 2024, Pilih Pemimpin yang Lebih Sedikit Kejelekannya

Menko Polhukam, Mahfud MD di Forum Diskusi Sentra Gakkumd
Sumber :
  • Tangkapan Layar Youtube Kemenko Polhukam RI

VIVA Lampung – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, telah mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dan menghindari golput dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 

Polda Lampung Kerahkan 1.229 Personel untuk Amankan Pilkada Serentak 2024

Pernyataan ini diberikan oleh Mahfud dalam acara Forum Diskusi Sentra Gakkumdu yang disiarkan secara online melalui kanal YouTube Kemenko Polhukam RI pada hari Selasa (08/8) di Jakarta.

Awalnya, Mahfud menyatakan bahwa tidak ada individu yang sempurna, dan hal yang sama berlaku untuk calon pemimpin. Setiap calon pemimpin pasti memiliki sisi positif dan negatif.

Terbukti Melanggar Pidana Pilkada, Tim Kuasa Hukum Desak KPU dan Bawaslu Diskualifikasi Paslon WARU

"Tidak mungkin manusia itu 'oh ini calon pemimpin paling baik', tidak ada itu celahnya atau 'oh ini calon pemimpin atau calon wakil rakyat yang sangat jelek'. Jangan dipilih karena itu tidak ada baiknya. Manusia itu ada baiknya dan jeleknya," ujar Mahfud.

Waspadai Ancaman Politik Uang di Pilkada Bandar Lampung 2024

Jika ada pemikiran bahwa semua calon pemimpin memiliki sisi buruk, Mahfud mengajak masyarakat tetap berpartisipasi dalam proses pemilihan yang dilaksanakan setiap lima tahun ini. 

Ia mendorong masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang memiliki sedikit kekurangan dibandingkan calon pemimpin lainnya.

"Kalau saudara berpikiran, wah calon pemimpin kita tidak ada yang baik, jelek semua. Maka jangan tidak memilih, pilihlah yang kejelekannya lebih sedikit, karena pemimpin harus ada," tegasnya.

Mahfud menekankan bahwa masyarakat akan mengalami kerugian jika tidak berpartisipasi dalam pemilu, karena tujuan pemilu bukan hanya untuk mencari pemimpin yang baik, tetapi juga untuk mencegah individu yang lebih buruk untuk memimpin.

"Ada filsuf politik yang mengatakan begini, 'pemilu itu bukan mencari pemimpin yang baik pemimpin itu sulit loh menghadirkan pemimpin yang baik. Tapi pemilu itu adalah untuk menghalangi orang yang lebih jahat untuk menjadi pemimpin," kata Mahfud.

Ia juga menambahkan bahwa seorang calon pemimpin yang baik bukan hanya mendengarkan aspirasi kelompoknya atau memanfaatkan politik elektoral dan identitas, tetapi juga mampu mendengarkan aspirasi rakyat secara keseluruhan dengan baik.

Menurut Mahfud untuk menjalankan proses demokrasi lima tahunan dengan lancar dan aman, diperlukan kedewasaan dan kematangan, terutama dari elit partai politik hingga akar rumput. (Antara)