Mengenal Sosok Marsinah, Pejuang Buruh yang Diakui Presiden Prabowo jadi Pahlawan Nasional

- Istimewa
Bandar Lampung, Lampung – Dalam momen peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan dukungannya terhadap usulan penetapan Marsinah sebagai pahlawan nasional.
Dukungan ini ia sampaikan secara terbuka di hadapan ribuan buruh yang memadati Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).
Saudara-saudara, atas usul dari pimpinan tokoh buruh, mereka sampaikan ke saya, “Pak, kenapa sih pahlawan nasional tidak ada dari kaum buruh?” Saya tanya, kalian ada saran enggak? Coba kalian berembuk usulkan pahlawan dari kaum buruh,” kata Prabowo dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
“Dan mereka sampaikan, “Bagaimana kalau Marsinah jadi pahlawan nasional?” Asal seluruh pimpinan buruh mewakili kaum buruh sepakat, saya akan mendukung Marsinah jadi pahlawan nasional,” sambungnya menambahkan.
Lantas, siapakah sosok Marsinah yang kini diakui Presiden Prabowo untuk ajukan menjadi Pahlawan Nasional?
Marsinah merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang semuanya perempuan. Kakaknya bernama Marsini dan adiknya adalah Wijiati. Adapun ayah Marsinah bernama Astin dan ibunya adalah Sumini.
Keluarga mereka tinggal di desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk. Ketika Marsinah berusia tiga tahun, ibunya meninggal dunia dan ayahnya menikah lagi. Kemudian, Marsinah diasuh neneknya bernama Paerah, yang tinggal bersama paman dan bibinya.
Sejak kecil, Marsinah sudah biasa bekerja keras. Sepulang sekolah dia membantu neneknya menjual gabah dan jagung.
Di lingkungan sekolah dia terkenal sebagai anak perempuan yang pintar, suka membaca, dan kritis. Marsinah sempat bercita-cita berkuliah di fakultas hukum. Namun, karena kendala biaya, mimpi Marsinah untuk melanjutkan pendidikan pun sirna.
Marsinah kemudian memilih merantau ke Surabaya pada 1989 dan menumpang hidup di rumah kakaknya, Marsini, yang sudah berkeluarga.
Marsinah sempat bekerja di pabrik plastik SKW di Kawasan Industri Rungkut, akan tetapi gajinya jauh dari cukup. Dia juga sempat bekerja di sebuah perusahaan pengemasan barang sebelum akhirnya pindah ke Sidoarjo dan bekerja di PT CPS pada 1990.
Perjuangan dan Kematian Tragis
Pada Mei 1993, Marsinah terlibat aktif dalam aksi mogok buruh di PT CPS untuk menuntut kenaikan upah dan perbaikan kondisi kerja.
Setelah aksi mogok tersebut, beberapa rekan kerja Marsinah ditangkap dan dipaksa mengundurkan diri.
Marsinah kemudian menghilang dan ditemukan tewas beberapa hari kemudian dengan tanda-tanda penyiksaan yang mengerikan.
Jasad Marsinah ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah gubuk di Dusun Jegong, Nganjuk, Jawa Timur. Namun, hasil forensik menyatakan Marsinah sudah tewas sehari sebelumnya
Kematian Marsinah banyak yang mengaitkannya dengan sikapnya yang vokal untuk menyuarakan nasib para buruh.
Marsinah memimpin unjuk rasa kenaikan gaji Rp1.700 menjadi Rp2.250 pada 4 Mei 1993. Namun, karena negosiasi dengan perusahaan tidak menemui titik terang, akhirnya Marsinah dan kawan-kawannya menempuh cara yang lazim dalam gerakan buruh, yakni mogok kerja.
Hingga pada 5 Mei 1993 malam, lima orang “algojo” PT CPS menculik dan menyiksa Marsinah.
Selama empat hari Marsinah menghilang, tiba-tiba jasadnya ditemukan pada 9 Mei 1993 dalam kondisi mengenaskan di sebuah gubuk, sekitar 200 meter dari tempatnya bekerja.
Hasil visum menunjukkan bahwa Marsinah mendapat perlakuan penyiksaan dan pemerkosaan sebelum orang-orang membunuhnya.
Kematian Marsinah yang tidak wajar itu mendapat reaksi keras dari para aktivis dan masyarakat luas. Mereka menuntut pihak aparat keamanan untuk menyelidiki dan mengadili para pelakunya.
Warisan dan Pengaruh Marsinah
Meski telah tiada, semangat perjuangan Marsinah terus hidup dan menginspirasi banyak orang, terutama para buruh dan aktivis. Marsinah menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan pelanggaran hak-hak buruh.
Namanya terus dikenang dalam setiap peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) dan menjadi inspirasi bagi perjuangan buruh di Indonesia.(*)