5 Alasan Mengapa Belajar Bahasa Inggris begitu Penting?
- tv-english.club
Bahasa Inggris adalah bahasa sains, bisnis, komputer, diplomasi, dan pariwisata. Jika Anda menguasai Bahasa Inggris, hal ini dapat meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan yang baik di perusahaan multinasional di Indonesia atau untuk mencari pekerjaan di luar negeri. Bahasa Inggris juga merupakan bahasa komunikasi internasional, media dan internet. Sehingga, belajar bahasa Inggris sangat penting untuk bersosialisasi dan hiburan serta bekerja!
Berikut ini 5 alasan utama mengapa belajar bahasa Inggris sangat penting bagi pekerjaan dan hidup Anda.
1. Aksesbilitas
Bahasa Inggris adalah Bahasa Komunikasi Internasional sehingga Anda akan dapat mencari informasi dengan mudah jika menguasai Bahasa Inggris. Bahasa Inggris mungkin bukan bahasa yang paling banyak digunakan di dunia, tetapi ini adalah bahasa resmi 53 negara dan dituturkan oleh sekitar 400 juta orang di seluruh dunia. British Council memproyeksikan bahwa pada tahun 2020 dua miliar orang di dunia akan belajar bahasa Inggris. Mampu berbicara bahasa Inggris bukan hanya tentang mampu berkomunikasi dengan penutur asli bahasa Inggris, itu adalah bahasa kedua yang paling umum di dunia. Jika Anda ingin berbicara dengan seseorang dari negara lain maka kemungkinan besar Anda berdua akan berbicara bahasa Inggris untuk melakukan hal ini. Jika Anda ingin mencari penelitian sains terbaru di dunia internasional, Anda juga harus memahami bahasa Inggris karena mayoritas penelitian terbaru diterbitkan dalam Bahasa Inggris.
2. Bahasa Inggris adalah Bahasa Bisnis
Bahasa Inggris adalah bahasa bisnis yang dominan dan hampir menjadi kebutuhan bagi orang-orang untuk berbicara bahasa Inggris jika mereka ingin memasuki dunia kerja global. Penelitian dari seluruh dunia menunjukkan bahwa komunikasi bisnis lintas batas paling sering dilakukan dalam bahasa Inggris dan banyak perusahaan internasional mengharapkan karyawannya fasih berbahasa Inggris. Anda juga dapat meningkatkan penghasilan dengan bekerja di luar negeri.
3. Social Capital