Irwan Bajang dan Independent School: Menulis Mimpi, Menerbitkan Karya

Mendobrak batasan dalam dunia pendidikan
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Istimewa

Yogyakarta - Mendobrak batasan dalam dunia pendidikan literasi, Irwan Bajang mendirikan Independent School pada tahun 2011. 

 

Wahana pendidikan tulis-menulis ini berawal dari impian besar seorang lulusan Fakultas Komunikasi Jurusan Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. 

 

Bersama rekan-rekannya, Irwan menciptakan ruang belajar yang berbeda, mengajarkan keterampilan menulis kepada siswa SMP hingga mahasiswa, serta menjangkau komunitas yang lebih luas, semua dilakukan tanpa memungut biaya.

 

Bagi Irwan, literasi adalah fondasi penting yang harus disebarluaskan, dan ia yakin bahwa dunia penulisan serta penerbitan harus dapat diakses oleh semua orang. 

 

Sekolah ini punya sayap penerbitan Indie Book Corner. Konsepnya, menggabungkan antara sekolah atau wadah pendidikan dan wadah penerbitan. Sehingga perkawinan kedua hal itu melahirkan kreativitas yang baik,” kata Irwan. 

 

Kombinasi pendidikan literasi dan penerbitan menjadi ciri khas Independent School. Dalam ruang ini, para siswa tak hanya belajar merangkai kata-kata, tetapi juga memahami proses kreatif di balik penerbitan karya. 

 

Indie Book Corner hadir sebagai platform yang membantu menerbitkan karya-karya para siswa, memberikan mereka pengalaman nyata dalam dunia penulisan.

 

Lebih dari sekadar tempat belajar, Independent School telah menjadi ekosistem kreatif yang melahirkan generasi penulis berbakat. 

 

Irwan dan timnya berharap bahwa dengan membuka akses ke dunia literasi dan penerbitan, mereka dapat menumbuhkan semangat menulis serta memperkaya khazanah sastra Indonesia.

 

Melalui Independent School, Irwan Bajang bukan hanya mengajarkan cara menulis mimpi, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mimpi-mimpi itu untuk terbit dan menginspirasi dunia. 

 

Dengan visi yang besar dan langkah yang penuh keyakinan, Irwan terus mendorong batasan, menjadikan literasi sebagai pilar penting untuk masa depan. (*)