Dari Gula Kelapa hingga Keripik Pisang, Kewirausahaan Berbasis Tradisi di Lampung Selatan

Produk UMKM KBA Banjarsuri
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Istimewa

Lampung – Desa Banjarsuri, Sidomulyo, Lampung Selatan, tidak hanya dikenal sebagai kampung petani jagung, tetapi juga sebagai pusat berbagai wirausaha berbasis tradisi yang terus berkembang. 

 

Salah satu produk unggulan desa ini adalah gula kelapa, yang masih diproduksi dengan cara tradisional. Pengrajin setempat menjaga proses pembuatan manual untuk mempertahankan cita rasa yang khas, yang sudah bertahan puluhan tahun. 

 

Gula kelapa dari desa ini bahkan dipasarkan hingga ke Bandar Lampung, membuktikan bahwa produk lokal mampu menembus pasar yang lebih luas.

 

Selain gula kelapa, Desa Banjarsuri juga mengembangkan usaha keripik pisang yang menjadi bagian dari identitas kewirausahaan Lampung. 

 

Dengan memanfaatkan hasil pisang yang melimpah, usaha keripik pisang di Banjarsuri memproduksi berbagai rasa seperti original dan cokelat, dengan melibatkan banyak warga desa dalam proses produksinya. 

 

Usaha ini terus eksis di tengah persaingan industri makanan ringan dan menjadi andalan perekonomian lokal.

 

Di sektor perikanan, usaha perikanan air tawar menjadi tumpuan lain yang berperan penting dalam menopang ekonomi masyarakat. 

 

Budidaya ikan dilakukan secara kolektif, menciptakan manfaat yang dirasakan banyak keluarga. Usaha ini tumbuh berkat kolaborasi dan semangat bersama yang terjalin di antara warga.

 

Warga Banjarsuri juga mulai merambah ke peternakan kambing sebagai bentuk diversifikasi usaha. Keberadaan kambing-kambing ini menjadi langkah awal dalam memperkuat pilar kewirausahaan desa. 

 

Kegiatan ini memberikan peluang baru bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan tambahan, seiring upaya memperluas cakupan sektor wirausaha di desa.

 

Sebagai bagian dari Kampung Binaan Astra (KBA), Desa Banjarsuri mengelola lahan-lahan kosong untuk dijadikan lahan pertanian produktif. 

 

Lahan ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi anak-anak yang belajar mengenal berbagai tanaman dan cara bercocok tanam. 

 

Pelatihan kewirausahaan dan pengembangan UMKM juga rutin diadakan untuk mendukung potensi yang ada, dengan harapan usaha-usaha lokal dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi seluruh warga desa.

 

Dari sektor tradisional hingga inovasi modern, Banjarsuri menunjukkan bahwa dengan kekuatan komunitas dan kearifan lokal, desa ini mampu menggerakkan ekonomi secara mandiri dan berkelanjutan. (*)