Modal Mesin Jahit Bekas, Kini Miliki 70 Karyawan

Dinna Rosalina (tengah) bersama model pakaian hasil karyanya
Sumber :
  • Instagram Dinna Rosalina

Lampung –Sebuah kesuksesan tak terjadi begitu saja. Butuh proses serta perjuangan yang panjang. Begitupun yang dialami oleh Dinna Rosalina dalam membangun dan mengembangkan bisnisnya di bidang menjahit.

 

Berawal dari keinginannya membantu perekomonian rumah tangga, Dinna yang saat itu sedang tidak memiliki pekerjaan pasca menikah, mengambil keputusan untuk belajar menjahit dengan seorang kenalannya. Belajar sembari bekerja ditempat penjahit tersebut upah terbesar yang ia dapatkan adalah 240 ribu tiap minggunya. 

 

Setelah 1,5 tahun menjadi karyawan jahit, ia harus ikut suami pindah tugas sehingga mengharuskannya berhenti. Namun bebekal ilmu yang ia peroleh selama bekerja dan mesin jahit bekas yang diberikan oleh saudaranya, Dinna mulai merintis usaha nya sendiri ditahun 2010.

 

Pelanggan pertamanya adalah saudara sendiri ujarnya. Namun, lama kelamaan orang lain mulai mengenal dan suka dengan hasil karyanya juga. Dari situlah usaha Dinna mulai berkembang yang dikenal dengan Nuo Lambra Wedding Attire.

 

Seiring berjalannya waktu semakin banyak orang yang menyukai hasil jahitan Dinna. Awalnya ia hanya mengerjakan seorang diri, kemudian menambah 1 karyawan. Lama kelamaan semakin menumpuk pesanan dari pelanggan yang membuatnya harus menambah karyawan lebih banyak hingga sekarang mencapai 70 karyawan.

 

Hal tersebut juga seiring dengan berkembangnya usaha Dinna, dari yang semula hanya mengerjakan jahitan sesuai permintaan pelanggan, menjadi usaha sewa pakaian pengantin. “ karena orderan yang semakin banyak membuat waktu tunggu tiap pelanggan semakin lama bisa sampai 6 bulan” ujar wanita kelahiran Jakarta 8 November 1981 tersebut. 

 

Dari situ muncul ide untuk membuat pakaian pengantin yang bisa disewakan. Awalnya hanya tersedia 3 gaun, namun terus bertambah hingga sekarang ada ribuan koleksi pakaian pengantin hasil karyanya. Dinna kini memiliki 3 jenis usaha jahit, yaitu pakaian pengantin yang siap disewakan, pakaian pengantin yang diajhit sesuai keinginan pelanggan , dan pakaian siap pakai atau ready to wear.

Bisnis jahit dan sewa pakaian pengantin ini pun minim resiko. “Resiko nya paling kalau sewa ada yang tidak mengembalikan, tapi itu sangat jarang terjadi” ungkap Dinna.

Kerja keras Dinna membangun usahanya kini telah menuai hasil. Dalam sebulan ia dapat mengasilkan omset yang lumayan. Banyak impian nya yang sedikit demi sedikit telah terwujud.

Menurut Dinna jika ingin sukses dalam usaha jika sudah berani melangkah maju, jangan pernah mundur. Masalah pasti ada tapi kita tidak boleh menyerah. Jangan takut jemput bola, dan bangun relasi dengan banyak orang termasuk sesama pengusaha jahit.

 

Kisah Dinna Rosalina ini bisa jadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin merintis usaha sendiri khususnya dibidang menjahit. Semoga bermanfaat!