Istilah 'Fufufu' Jadi Perbincangan di Media Sosial, Berikut Cara Efektif Menghapus Jejak Digital

Ilustrasi peretas hacker.
Sumber :
  • Istimewa

Lampung Viva â€“Istilah 'fufufu' kini tengah ramai dibicarakan di media sosial, memicu rasa penasaran banyak pengguna. 

 

Keramaian ini berawal dari akun Kaskus bernama Fufufafa, yang dituding sebagai akun alter dari salah satu politikus Indonesia. Namun, hingga kini, identitas pemilik akun tersebut masih menjadi misteri.

 

Lantas, apa sebenarnya arti dari 'fufufu'? Merangkum berbagai sumber, istilah ini umumnya digunakan untuk menunjukkan ekspresi tawa di dunia maya. 

 

'Fufufu' dianggap setara dengan 'hahaha', namun dengan nuansa yang berbeda. Istilah ini menggambarkan tawa yang tertahan, seringkali dianggap sebagai tawa nyinyir atau ledekan.

 

Fenomena ini juga tak lepas dari pengaruh budaya populer, terutama anime, di mana 'fufufu' sering dipakai oleh karakter saat menyindir atau mengejek dengan cara yang halus.

 

Media sosial memang dikenal sebagai tempat lahirnya istilah-istilah baru, termasuk untuk mengekspresikan tawa. Selain 'fufufu', terdapat juga variasi lain seperti 'hahaha', 'hehehe', 'hihihi', 'wkwkwk', dan 'xixixi'.

 

Cara Efektif Menghapus Jejak Digital di Media Sosial

Di tengah tren digital ini, penting juga untuk menjaga jejak digital Anda. Berikut beberapa cara untuk menghapus jejak digital di media sosial:

 

1. Hapus Posting Lama: Manfaatkan fitur penghapusan pada platform seperti Facebook dan Instagram. Cek pengaturan privasi untuk mengatur siapa yang bisa melihat informasi Anda.

 

2. Nonaktifkan Riwayat Lokasi: Fitur lokasi dapat membagikan keberadaan Anda secara otomatis. Matikan fitur ini di media sosial seperti Instagram dan Google untuk mengurangi pelacakan.

 

3. Gunakan Alat Penghapus Jejak Digital: Aplikasi seperti Jumbo Privacy dapat membantu pengguna menghapus data digital dari berbagai platform.

 

4. Hapus Akun yang Tidak Terpakai: Banyak peretasan terjadi pada akun lama yang tidak aktif. Hapus akun yang sudah tidak terpakai untuk melindungi data Anda.

 

Dengan semakin banyaknya istilah dan tren baru, pengguna media sosial diharapkan lebih berhati-hati dalam berinteraksi dan menjaga jejak digital mereka.(*)