12 Jenazah Korban Dukun Penggandaan Uang Ditemukan, 2 Korban Diduga Pasutri Asal Lampung
- Antara Foto
VIVA Lampung, Nasional – Sebanyak 12 jenazah korban pembunuhan berencana oleh dukun pengganda uang berinisial TH (Slamet Tohari) alias Mbah Slamet (45) telah ditemukan oleh pihak kepolisian. Yang terbaru, dua jenazah korban yang berhasil ditemukan adalah pasangan suami istri asal Lampung.
“Tadi Slamet ditanya lubang ini atas nama siapa, dia lupa, lubang yang lain juga lupa. Tapi yang (lokasinya) paling atas, yang terakhir hari ini, dia masih ingat,” jelas Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto.
Berdasarkan keterangan tersangka, kata dia, jenazah yang ada di dalam lubang itu atas nama Erzat bersama istrinya yang tidak diketahui namanya dan mereka diketahui berasal dari Lampung.
“Tapi untuk yang hari ini (4/4) dia bilang bahwa itu atas nama Erzat dan satu lagi yang perempuan istrinya, namun dia tidak mengenal. Jadi hari ini kami menemukan dua jenazah, sehingga total ada 12 jenazah,” jelasnya.
Namun demikian, keterangan tersangka kadang-kadang berubah saat diinterogasi sehingga pihak kepolisian masih harus memastikan hasil autopsi yang nantinya akan dibuka dalam sidang.
Tersangka Mbah Slamet melakukan eksekusi terhadap para korban sendiri dan menggunakan minuman yang telah dicampur obat penenang dan potasium sianida untuk membunuh korban.
Lubang untuk mengubur jenazah korban pun tidak disiapkan sebelum eksekusi dilakukan, melainkan digali sendiri oleh tersangka setelah korban dipastikan meninggal dunia.
Tersangka lainnya yang berinisial BS hanya berperan sebagai perantara atau orang yang mempertemukan korban dengan Mbah Slamet. Tersangka BS memposting informasi di Facebook bahwa Mbah Slamet memiliki kemampuan menggandakan uang sehingga mempertemukan korban dengan Mbah Slamet.
“Jadi peran BS hanya mempertemukan saja. Jadi menurut kami, dia (BS) berperan mempertemukan korban dengan tersangka Slamet ini, sehingga otomatis pasalnya juga turut serta,” katanya
Disinggung mengenai 10 jenazah yang ditemukan sebelumnya, Kapolres mengatakan satu jenazah berinisial PO yang pertama kali ditemukan dan merupakan korban terakhir sebelum kasus terungkap, telah dibawa keluarganya ke Sukabumi, Jawa Barat, sedangkan sembilan jenazah lainnya ditemukan pada hari Senin (3/4).
Oleh karena sudah selesai menjalani autopsi, sembilan jenazah tersebut dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Balun pada hari Selasa (4/4).
“Kalau memang nantinya masih kami butuhkan lagi, bisa kami bongkar kembali. Sedangkan yang dua ini (jenazah yang baru ditemukan, red.), nanti malam kami autopsi,” tegasnya..
Tersangka Mbah Slamet menceritakan kronologi pembunuhan, mulai dari keberangkatan dari rumah, ritual, hingga eksekusi dan proses penguburan.
Eksekusi tersebut selalu dilakukan tersangka pada pukul 19.30 WIB setelah ritual berupa ngobrol dengan korban sambil memberikan minuman yang telah dicampur obat penenang dan potas.
Setelah dipastikan meninggal dunia, tersangka langsung menyiapkan lubang untuk mengubur jenazah korban.
Terkait dengan peran tersangka BS, tersangka Slamet memastikan BS tidak mengetahui pembunuhan tersebut dan hanya mempertemukan korban dengannya. (Antara)