Tanggul Laut Jebol di Kota Agung, 300 Rumah Terendam Banjir Rob, Dapur Warga Hanyut

Banjir rob rusak tanggul dan rendam 300 rumah warga Kotaagung.
Banjir rob rusak tanggul dan rendam 300 rumah warga Kotaagung.
Sumber :
  • Istimewa

Tanggamus, Lampung – Gelombang laut tinggi menerjang pesisir Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, mengakibatkan tanggul penahan ombak di Lingkungan Kapuran, Kelurahan Pasar Madang, jebol sepanjang 100 meter. Peristiwa ini memicu banjir rob yang merendam sedikitnya 300 rumah warga.

 

Banjir rob terjadi sejak Kamis pagi (29/5/2025) hingga Jumat (30/5/2025), dengan ketinggian air laut mencapai 20 cm dan masuk ke pemukiman warga di tiga Rukun Tetangga (RT 10, 14, dan 16). Sejumlah rumah mengalami kerusakan, salah satunya milik Susilawati (45), warga RT 16, yang bagian dapur dan kamar mandinya hanyut terbawa arus.

 

Kerusakan tanggul akibat hantaman gelombang menjadi penyebab utama masuknya air laut ke wilayah pemukiman. Selain itu, kawasan pelabuhan, Dermaga 2, dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) juga terdampak. Pasir dan batu terbawa ke area pelelangan, menyebabkan terganggunya aktivitas nelayan dan pedagang.

 

Video banjir rob sempat viral di media sosial, memperlihatkan air laut meluap hingga ke pelataran parkir dermaga.

 

Tak hanya permukiman, Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di sekitar lokasi turut terdampak. Lokasi TPU dilaporkan nyaris terkikis oleh gelombang laut.

 

Lurah Pasar Madang, Mega Sari, menyatakan pihaknya telah mengambil langkah antisipasi untuk menghadapi kemungkinan banjir susulan.

 

“Kami segera berkoordinasi dengan BPBD, Polsek Kota Agung, dan Danramil guna penanganan darurat dan pencegahan lanjutan,” ujarnya, Jumat (30/5/2025).

 

Kepala Bidang Rehabilitasi BPBD Tanggamus, Edi Nugroho, menambahkan bahwa gelombang ekstrem menyebabkan kerusakan berat pada tembok laut sepanjang 100 meter di wilayah Kapuran.

 

“Hasil tinjauan lapangan menunjukkan kerusakan cukup parah. Estimasi awal untuk perbaikan tanggul mencapai Rp500 juta. Kami berharap pemerintah daerah segera menindaklanjuti,” ungkapnya.

 

Warga diimbau tetap waspada karena potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.(*)