Elektabilitas Meningkat, Erik Thohir dapat Saran dari Zulkifli Hasan
- Twitter/@ZUL_Hasan
VIVA Lampung Nasional – Zulkifli Hasan, Ketua Partai Amanat Nasional (PAN), berharap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, dapat terus mempertahankan kinerja dan reputasinya yang baik di tengah peningkatan elektabilitasnya sebagai calon Wakil Presiden (cawapres).
"Semoga sahabat saya Etho (Erick Thohir) dapat mempertahankan kinerja dan reputasinya sehingga dapat terus membawa manfaat bagi kemajuan bangsa," kata Zulhas, panggilan Zulkifli Hasan, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta pada hari Senin.
Seperti yang ditemukan dalam survei Indikator Politik Indonesia untuk periode Februari-Maret 2023, ditemukan bahwa elektabilitas Erick sebagai cawapres telah meningkat dari 8,8 persen pada Desember 2022 menjadi 12,9 persen pada Februari-Maret 2023.
Menanggapi hasil survei tersebut, Zulhas menyatakan kebahagiaannya. Menurutnya, peningkatan elektabilitas menunjukkan bahwa Erick semakin diterima oleh masyarakat sebagai sosok cawapres.
"Saya senang dan gembira bahwa elektabilitas Erick Thohir atau sahabat Etho meningkat. Ini menunjukkan bahwa sosok sahabat Etho juga semakin diterima oleh masyarakat Indonesia karena nilai elektoral merupakan ukuran dari besarnya aspirasi rakyat yang tergambar secara kuantitatif melalui survei," katanya.
Dia kemudian melihat peningkatan elektabilitas Erick berdasarkan peningkatan kinerjanya dalam memimpin BUMN. Dia menganggap kinerja Erick di BUMN telah berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Dia juga berpendapat bahwa Erick adalah sosok yang memiliki pikiran terbuka, mampu menerima ide-ide baru, cerdas, dan profesional.
"Selain itu, sahabat Etho adalah sosok yang memiliki pikiran terbuka, mampu menerima ide-ide baru, cerdas, profesional, dan menyukai olahraga. Beberapa orang pasti akan menyukai sosok seperti Etho, sehingga wajar jika elektabilitasnya meningkat," kata Zulhas.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan dalam dua periode. Periode pertama dilakukan dari tanggal 9 hingga 16 Februari, melibatkan 1.220 responden. Survei kedua dilakukan dari tanggal 12 hingga 18 Maret, melibatkan 800 responden.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang didistribusikan secara proporsional. Pada periode pertama, metode yang digunakan adalah simple random sampling dengan toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sementara itu, pada periode kedua, toleransi kesalahan berkisar antara 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berdasarkan jadwal yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia, pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pilkada), pasangan calon presiden dan wakil presiden diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi syarat memperoleh minimal 20 persen kursi di DPR atau memperoleh 25 persen suara sah secara nasional pada pemilihan anggota DPR sebelumnya.
Dikutip dari Antara pada Senin (27/3) Pukul 11:40 Wib.