Konflik Manusia dan Harimau Sumatra Kembali Meruncing di Lampung Barat

Jenazah korban saat ditandu warga
Jenazah korban saat ditandu warga
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Istimewa

 

Rinto menambahkan bahwa konflik ini dipicu oleh aktivitas manusia yang mengurangi ketersediaan mangsa alami harimau di hutan. Perburuan liar dan pembukaan lahan untuk perkebunan di kawasan TNBBS menyebabkan satwa predator ini mendekati wilayah aktivitas manusia.

 

"Masyarakat sering mengambil hewan-hewan yang menjadi mangsa harimau, sehingga satwa ini kesulitan mendapatkan makanan di habitat aslinya," ujarnya.

 

Imbauan dan Langkah Preventif