Antara Estetika dan Fungsi: Trotoar Keramik di Bandar Lampung Dapat Sorotan
- Foto Dokumentasi Istimewa
Selain material yang berisiko, Erwin juga menyoroti kelemahan desain trotoar yang kurang memperhatikan kebutuhan kaum difabel.
"Problematika desain pada saat itu sangat jelas. Trotoar ini tidak mendukung kaum difabel, terutama tunanetra, yang seharusnya mengandalkan tekstur sebagai panduan, bukan warna," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa trotoar seperti ini semestinya memiliki permukaan dengan tekstur yang jelas agar lebih aman dan mudah digunakan oleh penyandang disabilitas, terutama dalam kondisi cuaca yang buruk.
Disfungsi Trotoar: Antara Warung dan Lahan Parkir
Tidak hanya itu, trotoar di Bandar Lampung kini banyak yang disfungsi. Menurut Erwin, sebagian besar trotoar berubah fungsi menjadi warung atau lahan parkir. Hal ini menutup akses bagi pejalan kaki dan semakin mengurangi kenyamanan mereka.