Zulkifli Hasan Janji Atasi Krisis Susu Boyolali: Utamakan Produksi Dalam Negeri
- Foto Dokumentasi Riduan
Lampung – Boyolali menjadi sorotan nasional setelah para peternak sapi perah di sana terpaksa membuang ribuan liter susu murni, menyisakan keprihatinan di tengah masyarakat.
Dalam aksi yang dilakukan pada Sabtu (9/11/2024), lebih dari 30.000 hingga 50.000 liter susu murni, senilai Rp 400 juta, dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong.
Ratusan peternak dan pengepul susu Boyolali berkumpul untuk menuntut perhatian dan solusi dari pemerintah.
Mereka mendesak agar kebijakan yang mencekik industri susu perah lokal segera diperbaiki.
Pasalnya, situasi ini tidak hanya berdampak pada ekonomi peternak, tetapi juga mengancam kelangsungan sektor susu perah yang menjadi mata pencaharian utama mereka.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memberikan tanggapannya saat meresmikan Pasar Natar di Lampung Selatan pada Jumat (15/11/2024).
Zulkifli menyatakan keprihatinan atas kejadian tersebut, seraya menegaskan komitmen pemerintah untuk mengutamakan produksi susu dalam negeri.
“Kita memang sudah diberitahu terkait hal itu (buang susu),” ungkap Zulkifli.
Ia menyoroti pentingnya membimbing petani dan peternak jika ada masalah kualitas.
“Kita minta utamakan produksi dalam negeri. Kalau kualitasnya enggak layak, petaninya, peternaknya dibimbing,” tegasnya.
Lebih lanjut, Zulkifli menyampaikan bahwa pemerintah sedang mengkaji ulang kebijakan impor susu.
Ia menyebut, hanya industri tertentu yang akan diizinkan mengimpor susu, dengan syarat mereka wajib menyerap hasil produksi peternak lokal terlebih dahulu.
“Yang importir susu sedang kita godok dengan Kemendag. Nanti, itu yang boleh tidak semuanya. Yang boleh impor itu industri, tapi industri harus menerapkan dulu hasil dari peternak susu, sehingga tidak terjadi lagi apa yang terjadi kemarin,”pungkasnya. (*)