Begini Kondisi Ibu dan 8 Anaknya yang Sempat Disekap Oleh Suaminya

Ilustrasi Ibu dan 8 Anaknya yang Sempat Disekap Oleh Suaminya
Sumber :
  • iStockphoto

Bandarlampung, Lampung – Kasus seorang suami yang diduga sekap istri dan 8 anaknya beberapa hari di sebuah kontrakan di Jalan Antasari, Kedamaian, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.

Hari ini, sang istri bernama Parlinawati dengan 8 anaknya dibawa ke lembaga Srikandi yang ada di Lampung Tengah (Lamteng) oleh Dinas Sosial Kota Bandar Lampung.

Dibawanya ke lembaga Srikandi, lantaran lembaga yang ada di Bandar Lampung tak ada yang mau menampung satu keluarga sekaligus.

“Di Bandar Lampung tidak ada lembaga yang mau menampung satu keluarga, sehingga hari ini kita bawa mereka ibu dan 8 anaknya ke lembaga Srikandi yang ada di Lamteng,” ujar Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinsos kota Bandar Lampung, Sriwati, saat ditemui diruang kerjanya, Senin (30/1/2023).

Sriwati menyampaikan, bahwasanya Parlina saat ini tak ingin lagi kembali bersama suaminya.

Sehingga kata Sriwati yang terlibat dalam kasus ini bukan hanya Dinsos, namun mulai dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) kemudian pihak kecamatan dan kelurahan.

Ia juga mengaku, 8 anak ini yang paling besar berumur 17 tahun dan yang paling kecil umur 7 bulan.

“Maka Dinsos berperan disini ada keterkaitan dengan masalah psikologis anak-anaknya, terlebih ada satu anaknya yang harus meminum obat setiap hari,” kata dia.

“Seandainya kalau mau kita rujuk di lembaga yang ada di Bandar Lampung 1 per 1 saya rasa tidak mungkin untuk memisahkan mereka. Bagaimana pun meteka ini membutuhkan sosok orang tua walaupun orang tua nya tidak lengkap hanya ada ibu paling tidak ada yang mengayomi mereka,” sambungnya.

Ia juga menyampaikan, demi menyelamatkan kehidupan mereka saat ini maka pihaknya memindahkan ke lembaga Srikandi tersebut.

Menurutnya, mereka disana makan minumnya terjamin serta anak-anak nya yang usia sekolah juga bisa melanjutkannya.

“Maka satu-satunya jalan bantuan dari Dinsos adalah memberi akses mereka ke Yayasan Srikandi. Namun kita juga tidak lepas tanggungjawab, karena kita akan tetap pantau bagaimana perkembangannya,” katanya.

Sekali lagi jelasnya, dasar pihaknya menempatkan di Yayasan Srikandi tersebut, pertama menyelamatkan dari tindakan kekerasan jika dia tetap berlumpul dengan suaminya.

“Selanjutnya menyelamatkan kebutuhan sehari-hari, darena dari ibu Parlinawati ini dia tidak bekerja di tambah kebutuhan dengan 8 orang anak,” tandasnya.