Puncak Kemarau di Lampung Diprediksi Hingga Pertengahan Oktober 2024

Logo BMKG
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Istimewa

Lampung – Provinsi Lampung kini tengah memasuki puncak musim kemarau yang diprediksi berlangsung hingga pertengahan Oktober 2024. 

 

Minimnya curah hujan dan tutupan awan menyebabkan wilayah ini mengalami suhu udara yang semakin panas. 

 

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Lampung, Rudi Harianto, mengungkapkan bahwa cuaca ekstrem tersebut adalah dampak langsung dari kondisi atmosfer di Lampung saat ini.

 

"Wilayah Lampung saat ini mengalami sedikit tutupan awan, sehingga sinar matahari dapat langsung menembus daratan tanpa penghalang. Akibatnya, suhu terasa sangat panas, terutama antara pukul 10.00 hingga 14.00," kata Rudi kepada awak media pada Jumat (20/9/2024). 

 

Menurut pengamatan BMKG, suhu udara di Lampung mencapai puncaknya dengan catatan tertinggi 34 derajat Celsius, meski pernah tercatat menyentuh angka 35 derajat Celsius dalam sejarahnya.

 

Minimnya tutupan awan juga membuat kelembaban udara semakin kering, meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan. 

 

BMKG pun memberikan beberapa imbauan penting kepada masyarakat untuk menghadapi situasi ini. Pertama, Rudi menekankan pentingnya penggunaan air bersih secara bijak. 

 

"Ketersediaan air tanah dan air permukaan menurun drastis di musim kemarau ini. Kami minta masyarakat untuk lebih hemat dan bijak menggunakan air bersih, agar tetap tersedia dalam beberapa waktu ke depan," imbaunya.

 

Kedua, BMKG mengingatkan warga untuk lebih waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan. Rudi menjelaskan bahwa aktivitas seperti pembakaran di lahan-lahan luas yang kering harus dikontrol dengan ketat. 

 

"Jangan membuang puntung rokok sembarangan, dan kalau terpaksa membakar, lakukan upaya pembatasan atau langkah pencegahan agar kebakaran tidak meluas," tegasnya.

 

Selain itu, masyarakat juga diimbau menjaga kesehatan selama puncak musim kemarau. Cuaca yang panas dan kering dapat mempengaruhi kondisi fisik, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lanjut usia. 

 

Rudi menambahkan, menjaga hidrasi dan mengurangi aktivitas berat di luar ruangan pada siang hari bisa membantu menghindari dampak buruk dari suhu yang tinggi.

 

BMKG akan terus memantau kondisi cuaca dan memberikan update terkini terkait situasi di Provinsi Lampung. 

 

Dengan prediksi kemarau yang panjang, BMKG mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi dampaknya demi keselamatan dan kesehatan bersama. (*)